Hidayatullah.com—Pada 4 Maret, hanya sepuluh hari sebelum Spanyol menyatakan status waspada guna meredam penyebaran coronavirus penyebab Covid-19, lembaga penasihat pemerintah bidang keamanan nasional meratifikasi sebuah laporan yang isinya justru menganggap enteng risiko pandemi.
Dewan Keamanan Nasional menyetujui sebuah dokumen yang menempatkan pandemi di peringkat ke-14 dari 15 kasus yang kemungkinan besar akan membahayakan negara Spanyol pada tahun 2020. Dalam dokumen itu satu-satunya bahaya yang lebih mungkin tidak terjadi daripada pandemi adalah proliferasi senjata pemusnah massal. Artinya, risiko pandemi sangat diremehkan, dianggap kecil kemungkinannya akan terjadi pada tahun ini.
Kurangnya kewaspadaan terhadap risiko pandemi Covid-19 bisa dijelaskan dengan fakta sebagian besar isi dokumen tersebut sudah dirancang beberapa bulan sebelumnya. Dewan Keamanan Nasional semata-mata meratifikasinya pada 4 Maret dalam pertemuan yang dipimpin oleh Raja Felipe VI dan dihadiri oleh Perdana Menteri Pedro Sanchez, keempat wakil PM, sembilan menteri dan banyak sekretaris negara.
Laporan itu menunjukkan ketidakmampuan birokrasi Spanyol untuk bertindak cepat mengikuti perkembangan situasi, serta keterbatasan para ahli dalam membuat perkiraan.
Untuk pertama kalinya dokumen tersebut dilengkapi dengan analisis risiko jangka pendek (untuk tahun 2020) dan jangka menengah (tahun 2022), berdasarkan kemungkinan bahaya di dalam setiap skenario. Pandemi dalam dokumen itu digambarkan sebagai situasi yang kurang berbahaya keenam dari semua situasi yang ditelaah.
Ketika laporan tersebut disetujui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengeluarkan peringatan internasional bahwa coronavirus menyebar dari China ke Eropa, Italia sudah menutup sekolah-sekolah dan Spanyol sendiri sudah mengkonfirmasi beberapa kasus infeksi pertama.
Untuk tahun 2022 laporan itu memperkirakan bahwa risiko pandemi tidak meningkat, tidak seperti kebanyakan skenario lainnya. Dalam bab yang lebih spesifik tentang risiko kesehatan disebut tentang bahaya Ebola dan listeria, tetapi coronavirus tidak disebut sama sekali meskipun sebenarnya virus jenis ini sudah dikenal dalam wabah sebelum kemunculan SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Dokumen itu mengakui bahwa globalisasi bersumbangsih pada perpindahan bibit penyakit yang dapat memicu wabah, tetapi menambahkan bahwa mekanisme perawatan kesehatan yang ada sekarang ini akan dapat mendeteksi dini suatu wabah dan mengambil tindakan untuk mengurangi dampaknya terhadap penduduk Spanyol.
Laporan tahunan itu, yang baru saja dikirimkan pemerintah ke Kongres memang menyebut tentang perlunya Spanyol meningkatkan sistem pemantauan kesehatan, mengintegrasikan informasi itu dengan sistem peringatan dini dan menggunakan proses otomasi untuk membantu mengenali tanda kemunculan wabah dan bertindak menanggulanginya, lapor El Pais Jumat (19/6/2020).*