Hidayatullah.com—Para bandit yang bertobat di Zamfara, Nigeria, ditawari barter 2 ekor sapi untuk setiap pucuk senjata AK-47 yang mereka serahkan.
Tawaran itu merupakan upaya mendorong para bandit meninggalkan perilaku kriminal mereka dan menjalani kehidupan normal sebagai warga negara yang bertanggung jawab, kata Gubernur Zamfara Bello Matawalle seperti dilansir BBC Jumat (17/7/2020).
Bandit-bandit bermotor sejak lama meneror kehidupan masyarakat di wilayah yang terletak di bagian barat laut Nigeria itu.
Sapi merupakan hewan ternak yang berharga bagi suku penggembala Fulani, yang dituding sebagai pelaku pencurian hewan ternak di kawasan itu.
Akan tetapi, anggota komunitas Fulani membantah tuduhan itu dengan mengatakan bahwa mereka sesungguhnya juga korban bandit-bandit tersebut.
Harga seekor sapi di bagian utara Nigeria sekitar 100.000 naira ($260), sedangkan satu pucuk senjata AK-47 di pasar gelap bisa mencapai 500.000 naira ($1.200), lapor jurnalis BBC Mansur Abubakar.
“Bandit-bandit ini yang memilih untuk bertobat awalnya menjual sapi-sapi mereka untuk membeli AK-17. Dan sekarang mereka ingin menjalani kehidupan yang bebas dari kriminalitas, kami meminta agar mereka menyerahkan setiap senapan AK-47 untuk ditukar dengan dua ekor sapi. Ini akan memberdayakan dan memberikan dorongan terhadap mereka,” kata Matawalle dalam sebuah pernyataan.
Para bandit, yang beroperasi di sekitar kawasan hutan lindung yang terabaikan, juga merampok masyarakat yang berada di negara bagian dekat Zamfara.
Mereka kerap menjarah toko, mencuri hewan ternak dan hasil pertanian, serta menculik orang untuk meminta uang tebusan.
Dalam sebuah serangan kelompok bandit belum lama ini di Zamfara, sebanyak 21 orang tewas di kota kecil Talata Mafara.
Menurut International Crisis Group, serangan bandit telah menewaskan lebih dari 8.000 orang di negara bagian Kebbi, Sokoto, Zamfara dan negara tetangga Niger.
Serangan-serangan itu berakar dari persaingan lawas terkait perebutan sumber-sumber alam antara etnis penggembala Fulani dengan komunitas etnis yang hidup bertani.
Kebanyakan penduduk Zamfara mengandalkan kehidupan mereka dari pertanian, bahkan mereka memiliki slogan negara bagian “Bertani adalah kebanggaan kami.”
Gubernur Zamfara juga berjanji akan mencabut larangan pendirian kampung perkemahan di kawasan hutan di mana para bandit itu bermarkas.
Zamfara merupakan salah satu negara bagian yang terletak di sisi utara Nigeria. Penduduknya mayoritas beragama Islam, dan merupakan negara bagian di Nigeria yang pertama kali menerapkan hukum syariah pada tahun 2000. Penduduk yang berjumlah 4,5 juta jiwa kebanyakan merupakan etnis Hausa dan etnis Fulani yang hidup dari pertanian dan penggembalaan ternak. Sayangnya, negara bagian itu terbelakang dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Sebanyak 67,5% penduduknya miskin (rata-rata nasional 62%) dan 54,% buta huruf.*