Hidayatullah.com—Perdana Menteri Mali meminta maaf atas insiden penembakan maut terhadap para demonstran oleh aparat keamanan belum lama ini.
Dalam wawancara dengan France24, Boubou Cisse mengatakan investigasi sudah mulai dilakukan, tetapi dia menolak untuk menyeru agar Presiden Ibrahim Boubakar Keita meletakkan jabatannya, lansir BBC Jumat (17/7/2020).
Sedikitnya 11 orang tewas dalam unjuk rasa anti-pemerintah hari Jumat lalu dan kerusuhan terus berlanjut hingga akhir pekan.
Sebuah koalisi terdiri dari tokoh-tokoh keagamaan, politik dan masyarakat sipil menuding Presiden Keita salah dalam mengelola perekonomian negara dan tidak sanggup menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh milisi-milisi Muslim serta bentrokan bersenjata antaretnis.
Pekan ini, sebuah delegasi dari blok kerja sama regional Afrika Barat Ecowas tiba di ibu kota Bamako untuk mencoba membantu menyelesaikan kekeruhan politik di negara itu.*