Hidayatullah.com—Sejak tahun ajaran baru dimulai awal September ini, sebanyak 81 sekolah dan 2.100 kelas telah ditutup oleh pemerintah Prancis karena ada siswa yang terjangkit Covid-19, kata pemerintah hari Rabu (16/9/2020) seperti dilansir RFI, menegaskan bahwa penutupan itu hanya sebagian kecil dari keseluruhan sekolah dan kelas yang dibuka.
Hanya beberapa hari setelah sekolah-sekolah di Prancis memulai pengajaran tatap muka tahun ajaran baru pada 1 September, sebanyak 28 sekolah dan 262 kelas ditutup pekan lalu karena adanya penularan coronavirus di kalangan siswa.
Sepekan kemudian, angka itu naik menjadi 81 sekolah dan 2.100 kelas, setelah dilaporkan ada pertambahan lebih dari seribu kasus infeksi baru di kalangan siswa.
“Kita menyaksikan lebih dari 1.200 kasus baru di kalangan murid sekolah pekan ini,” kata Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer hari Rabu. “Kelas akan ditutup begitu ada 3 atau lebih kasus positif.”
Blanquer menekankan bahwa penutupan itu hanyalah segelintir dari 60.000 sekolah yang tersebar di penjuru Prancis, hanya 0,13 persen.
Selain sekolah, fakultas-fakultas di sejumlah universitas juga menutup kelasnya.
Fakultas kedokteran di Universitas Montpelier di bagian selatan Prancis hari Selasa malam mengumumkan penutupan perkuliahan setelah sekitar 60 mahasiswa dinyatakan positif Covid-19 usai menghadiri acara pesta.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di Universitas Rennes di bagian barat Prancis, jurusan pendidikan kedokterannya juga ditutup karena 83 mahasiswa terjangkit Covid-19.
Menteri Pendidikan Tinggi Frédérique Vidal hari Selasa mengumumkan bahwa penularan terjadi kebanyakan dalam acara-acara privat seperti pesta.
Meskipun tidak menampik hak mahasiswa untuk bersosialisasi, Menteri Vidal meminta agar para mahasiswa berperilaku lebih bertanggung jawab di masa pandemi sekarang ini.*