Hidayatullah.com—Rusia mengirim 400 milisi pro-rezim dari wilayah Qamisli timur laut Suriah ke Libya untuk mendukung panglima perang Khalifa Haftar dengan imbalan uang lapor Anadolu Agency (21/09/2020).
Rusia terus memperkuat barisan pemberontak Khalifa Haftar – yang bergantung pada tentara bayaran asing – dengan mengirim petempur dari Suriah.
Setidaknya 400 militan Shabiba dari pasukan milisi lokal, dibentuk oleh rezim Assad di Qamisli, dikirim ke Libya timur oleh Rusia.
Milisi penjahat perang itu telah tiba di Pangkalan Udara Khmeimim Rusia di provinsi Latakia dari bandara Qamishli pada hari sebelumnya.
Rusia setiap bulan membayar tentara bayaran yang dikirim dari Suriah ke Libya sekitar 1.500-2.000 dolar AS per orang.
Bulan lalu, Rusia mencapai kesepakatan di Qamishli di wilayah yang dikuasai rezim dengan 1.000 orang berusia antara 20 dan 45 tahun, yang juga diharapkan segera dikirim ke Libya.
Diperkirakan jumlah tentara bayaran dari berbagai provinsi Suriah yang dikirim Rusia untuk membantu Haftar sejauh ini telah mencapai 5.000.
Selain tentara bayaran dari Suriah, tentara bayaran dari Rusia – milisi Janjaweed – juga dikirim dari Sudan, serta pemberontak bersenjata dari Chad.
Milisi Shabiha
Milisi lokal Shabiha, yang saat ini juga didukung Iran, dibentuk oleh rezim Assad untuk menekan demonstrasi damai yang dimulai pada 2011.
Dalam pemilihan parlemen ketiga yang diadakan pada bulan Juli tanpa partisipasi publik, rezim Assad juga membawa penjahat perang Shabiha ke parlemen.
PBB telah melaporkan kejahatan perang yang dilakukan oleh Shabiha, termasuk penggunaan senjata kimia, pemerkosaan, penyiksaan, penargetan permukiman sipil, dan penyebaran organisasi teroris.*