Hidayatullah.com– Di sebuah kamp pengungsian di Suriah utara, Nasrallah menyebarkan spora jamur ke dalam sekantong jerami basah, berharap itu dapat tumbuh dan memberi makan keluarganya. Setelah perang saudara meletus di Suriah delapan tahun lalu, orang-orang mulai menanam jamu di provinsi Hama lapor Al Bawaba pada Senin (02/11/2020).
Namun pada awal tahun ini, meningkatnya pemboman rezim di wilayah Hama memaksa sebagian orang mengungsi ke utara menuju perbatasan Turki yang lebih aman. Mereka mengungsi di sebuah kamp di kota Hareem di provinsi barat laut Idlib, tetapi pekerjaan di sana adalah hal yang langka.
Sebelum menanam jamur, mereka mensterilkan jerami dengan mengaduknya dalam air mendidih di atas api kayu. Kemudian mereka melapisi jerami basah dengan kantong, menaburkan lima hingga sepuluh gram spora jamur di antara setiap lapisan.
Mengikat kantong itu dengan simpul ketat, mereka membawanya ke ruangan yang gelap dan hangat dan meninggalkannya selama sekitar 20 hari. Setelah kantongnya memutih, mereka memindahkannya ke ruangan yang sedikit lebih terang, membukanya, dan menyemprotkan bagian atasnya secara teratur sampai jamur keluar.
Jamur umumnya dipandang sebagai alternatif daging dalam masakan, meski berbeda nilai gizinya. Mereka mengandung jauh lebih sedikit protein, tetapi lebih banyak mineral dan vitamin.*