Hidayatullah.com—Seekor beruang hitam Asia terpantau kamera di bagian timur Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan antara Korea Utara dan Korea Selatan, kata pemerintah Korsel.
Beruang hitam Asia dinyatakan sebagai hewan langka oleh World Wildlife Fund.
DMZ merupakan salah satu kawasan di mana tanaman dan hewan liar hidup dengan baik. Pemerintah Korea Selatan memperkirakan di sana terdapat lebih dari 100 spesies yang terancam punah.
“Diyakini beruang yang tertangkap kamera itu, berusia sekitar delapan atau sembilan bulan dengan bobot sekitar 25 sampai 30 kilogram, merupakan keturunan dari beruang hitam Asia yang mendiami kawasan DMZ cukup lama,” kata seorang pejabat kementerian Korsel kepada kantor berita Yonhap seperti dilansir BBC Kamis (9/5/2019).
Prajurit-prajurit Korsel di masa lalu pernah melaporkan penampakan beruang, tetapi tidak ada bukti fotografi.
Kamera di kawasan DMZ yang menangkap gambar beruang tersebut dipasang oleh perguruan tinggi Korsel National Institute of Technology.
DMZ merupakan jalur darat yang membentang sepanjang 250 kilometer dan lebar 4 kilometer yang memisahkan bagian utara dan selatan Semenanjung Korea. Saat ini di kawasan itu banyak dipasangi ranjau dan kawat berduri, kamera pengintai serta pagar beraliran listrik. DMZ dibuat menyusul penandatanganan kesepakatan diakhirinya Perang Korea 1950-1953.
Sekitar 6,5 juta pengunjung mendatangi DMZ setiap tahun untuk melihat dari balik pagar ke arah Korea Utara. Dan sejak membaiknya hubungan kedua belakangan ini, jalur hiking dibuat di kawasan DMZ dekat kota perbatasan Cheorwon dan Paju.
Pemerintah Korea Selatan sejak lama merencanakan “jalur wisata alam” di daerah tersebut.
Oleh karena kawasan DMZ merupakan kawasan tertutup, maka flora dan fauna di sana bisa hidup cukup tenang. Menurut Kementerian Lingkungan Korsel, di sana terdapat lebih dari 5.097 spesies tanaman dan hewan. Bangau jengger merah dan ibis muka hitam dua jenis burung langka yang bisa ditemukan di kawasan DMZ.
Tidak hanya itu, berbagai jenis burung bermigrasi melalui DMZ ke Mongalia, China, Rusia, Filipina dan Australia.
Presiden DMZ Forum Seung-ho Lee mengatakan kepada BBC, “… Sejumlah pakar ekologi terkemuka di AS mengatakan kawasan itu sesungguhnya merupakan surga. Hewan-hewan yang dapat kita lihat merupakan mamalia-mamalia dan burung-burung yang sangat fantastik. Tidak hanya itu, para peneliti mengatakan di sana ada lebih dari sekedar spesies tanaman dan pepohonan serta bunga-bunga yang menarik pandangan mata.”
Dia menambahkan bahwa jejak kaki harimau pernah ditemukan di kawasan itu dan sejumlah tentara Amerika Serikat dulu pernah melaporkan melihat sosok seperti harimau.*