Hidayatullah.com–Rektor Universitas Islam Madinah (UIM) Prof. Dr. Abdurrahman as Sanad membuka festival kebudayaan antar bangsa atau akrab disebut Mahrojan UIM 1435 Hijriyah pada Selasa (17/12/2013) kemarin. Acara yang diselenggarakan oleh bagian kemahasiswaan UIM ini berlangsung selama dua hari terhitung sejak Selasa sampai Rabu (17-18/12/2013) bertempat di auditorium Syaikh Muhammad bin Ibrahim, kampus UIM.
Mahrojan UIM ketiga ini mengangkat nilai kebudayaan bangsa-bangsa yang diwakili oleh seluruh mahasiswanya. Tercatat lebih dari 100 negara dari seluruh benua ikut memeriahkan festival kebudayaan antarbangsa kali ini, diantaranya Indonesia, Palestina, Sudan, Rusia, Cina, Afrika Selatan dan tidak terkecuali kerajaan Arab Saudi yang banyak menampilkan budaya tradisional wilayah Madinah.
Festival kebudayaan antar bangsa yang diprakarsai UIM dilangsungkan dalam rangka menyukseskan program kota al Madinah al Munawwarah sebagai ibukota kebudayaan Islam tahun 2013.
Antusias Pengunjung
Jumah pengunjung festival kebudayaan antar bangsa di kampus UIM langsung membeludak ketika acara ini resmi di buka kemarin, hal tersebut bisa dilihat dari data pengunjung yang tertera di setiap stand negara peserta. Sejumlah pembesar kota Madinah, pimpinan UIM dan jamaah umroh terlihat antusias menyaksikan acara ini.
“Siang tadi pak rektor as Sanad mengunjungi stand kita (Indonesia.red), foto bersama tugu monas lalu beliau mengatakan, insya Allah bulan depan saya ke Indonesia.” Papar Imam Khairul Annas, panitia penjaga stand Indonesia di mahrojan UIM kepada hidayatullah.com.
Rektor as Sanad juga terlihat aktif mendengarkan pemaparan mahasiswanya yang menjelaskan kebudayaan negaranya lengkap dengan pakaian adat, juga ikut dalam mencicipi hidangan khas setiap negara.
Berbeda dengan Abdullah Karim, pengunjung asal Senegal yang dengan bangga keluar masuk stand setiap negara sambil membawa putranya.
“Saya baru saja mengunjungi Turki, Indonesia dan Palestina tanpa paspor dan visa, semuanya ada di Mahrojan UIM ini. Masya Allah, pengalaman yang luar biasa.” Ungkapnya puas.
Untuk diketahui, terdapat lebih dari 20.000 mahasiswa yang berasal dari 160 negara sedang menuntut ilmu di Universitas Islam Madinah saat ini.*