Hidayatullah.com — Arab Saudi dilaporkan telah mendeportasi sejumlah warga negara India non-residen (NRI) yang tinggal di kerajaan karena memprotes RUU Amandemen Kewarganegaraan Anti-Muslim India (RUU-CAB). RUU CAB ini diperkenalkan oleh pemerintahan nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi.
Dilansir Middle East Monitor (MEMO) pada Sabtu (12/12/2020), aksi terinspirasi oleh Demo Shaheen Bagh di India tahun lalu. Ketia itu sekelompok perempuan yang sebagian besar Muslim mengorganisir aksi duduk untuk menentang Daftar Nasional Warga Negara India (NRC), sejumlah WN India yang tinggal di Jeddah dikatakan telah menunjukkan solidaritas mereka dengan membawa poster yang menolak RUU NRC yang diusulkan.
Demonstrasi itu membuat NRI bermasalah. Mereka akhirnya ditangkap karena melanggar aturan yang melarang segala jenis pertemuan dan protes dan dipulangkan kembali ke India.
Negara-negara Teluk tidak memiliki toleransi terhadap segala jenis protes, demonstrasi, atau pertemuan. Tetapi para pengunjuk rasa, beberapa di antaranya masih muda, dikatakan tidak mengetahui aturan dasar ini. Banyak juga yang mendapat masalah karena memposting dukungan di media sosial.
Ketika pemerintah Modi memperkenalkan NRC, hal itu memicu kemarahan. Banyak yang mengatakan langkah itu merupakan upaya pemerintah nasionalis Hindu untuk mengubah wajah India.
Di antara langkah-langkah menghasut yang diambil oleh Modi setelah terpilih kembali pada Mei 2019 adalah mendorong undang-undang baru, RUU Amandemen Kewarganegaraan (CAB). Langkah kontroversial ini, yang menurut para kritikus mengancam status 200 juta warga Muslim negara itu, memicu protes di seluruh negeri.
Di wilayah Assam di India, hampir dua juta orang dikatakan telah dikeluarkan dari Daftar Warga Nasional (NRC) negara bagian itu. Pada waktu yang sama, pada Oktober 2019, Arab Saudi dan India memperpanjang kerja sama mereka terutama di bidang keamanan setelah disepakati Dewan Kemitraan Strategis baru saat kunjungan Putra Mahkota Mohammad Bin Salman ke New Delhi.*