Hidayatullah.com–Orang yang sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 masih dapat menularkan virusnya ke orang lain dan harus tetap mengikuti aturan lockdown, kata Deputy Chief Medical Officer England memperingatkan.
Menulis di koran Sunday Telegraph, Prof Jonathan Van-Tam menekankan bahwa para ilmuwan masih belum mengetahui pasti dampak vaksin terhadap penularan penyakit.
Dia mengatakan vaksin “memberikan harapan” tetapi tingkat penularan harus segera diturunkan pula, lansir BBC Ahad (24/1/2021).
Prof Van-Tam mengatakan tidak ada vaksin yang benar-benar efektif 100%, jadi vaksin tidak memberikan garansi perlindungan dari penyakit.
Sangat dimungkinkan seseorang dapat tertular virus dalam periode dua hingga tiga pekan setelah mendapat suntikan, katanya, dan ada baiknya memberikan waktu sedikitnya tiga pekan agar respon imun terbentuk dalam tubuh orang dewasa.
“Bahkan setelah Anda mendapatkan kedua dosis vaksin, Anda kemungkinan masih dapat menularkan Covid-19 ke orang lain dan dengan demikian rantai penularan terus berlanjut,” kata Prof Van-Tam.
“Apabila Anda mengubah perilaku Anda masih dapat menyebarkan virus, menjadikan jumlah kasus tetap tinggi dan menimbulkan risiko kepada orang lain yang juga membutuhkan vaksin tetapi antrean gilirannya masih lama.”
Baik vaksin coronavirus buatan Pfizer-BioNTech maupun Oxford-AstraZeneca harus diberikan dua dosis kepada setiap orang.
Di Inggris, maksimum waktu jeda suntikan pertama dengan kedua diperpanjang dari tiga pekan menjadi 12 pekan agar semakin banyak orang yang memperoleh suntikan pertama.
Namun, British Medical Association (BMA) mengatakan perpanjangan jeda itu “sulit dibenarkan” dan jeda seharusnya dikurangi menjadi 6 pekan.
Ketua BMA Dr Chaand Nagpaul kepada BBC bahwa ada kekhawatiran vaksin semakin tidak efektif jika dosis pertama dan kedua diberi jeda 12 pekan.
Sejauh ini, sekitar 5,8 juta orang di Inggris sudah menerima suntikan pertama vaksin Covid-19, menurut data pemerintah.*