Hidayatullah.com—Salah satu pendiri Google, Sergey Brin, mendirikan sebuah family office di Singapura untuk mengelola aset kekayaannya.
Brin merupakan orang terkaya kesembilan di dunia dengan jumlah harta mencapai $86,5 miliar.
Dia mengikuti jejak sejumlah orang dan keluarga super kaya yang membuka family office di negeri jiran itu, termasuk pengusaha kaya asal Inggris Sir James Dyson.
Family office merupakan perusahaan investasi swasta yang dibentuk untuk mengelola aset individu-individu dan klan-klan miliarder.
Family office milik Brin itu dinamai Bayshore Global Management dan membukan kantornya di Singapura tahun lalu menurut dokumen yang diajukan ke pihak regulator, lansir BBC Rabu (3/2/2021).
Nama itu diambil dari North Bayshore, salah satu kawasan di Mountain View, California, di mana terdapat markas besar Google.
Brin mengunjungi Singapura bersama dengan mitranya pendiri Google, Larry Page, pada tahun 2016 untuk mempelajari situasi bisnis di sana.
Sergey Brin menjadi salah satu miliarder dunia yang mengambil manfaat dari kebijakan Singapura yang memberikan kerendahan pajak dan insentif segudang untuk family office yang didirikan di negara mungil itu. Regulator Singapura juga memberikan sejumlah pengecualian bagi perusahaan investasi privat. Menurut data pemerintah ada sekitar 200 single-family office di Singapura yang mengelola aset sekitar $20 miliar.
Singapura merupakan satu dari sejumlah tempat di dunia yang sangat mudah untuk membuka usaha, berada di peringkat kedua di Asia menurut World Bank.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Boss perusahaan hedge fund Ray Dalio yang kekayaannya mencapai $17 miliar pada bulan November 2020 mengumumkan pembukaan family office-nya di Singapura, sementara Weybourne Group milik Sir James Dyson dibuka pada tahun 2019.
Dalio, pendiri Bridgewater Associates, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia memiliki hubungan yang sangat baik dengan Singapura dan China kurun tiga dekade terakhir.
Miliarder salah satu pendiri Facebook, Eduardo Saverin, pada tahun 2009 pindah ke Singapura untuk menetap dan bekerja di sana.*