Hidayatullah.com—Tiga mahasiswa, termasuk dari sejumlah orang yang diculik dari sebuah universitas di negara bagian Kaduna, Nigeria, tewas ditembak pada hari Selasa, kata pihak berwenang.
Dilansir BBC, jasad mereka ditemukan hari Jumat (23/4/2021) di desa Kwanan Bature, tidak jauh dari universitas, dan telah dibawa ke kamar mayat.
Beberapa mahasiswa, tidak diketahui pasti berapa jumlahnya, diculik dari Greenfield University, sebuah perguruan tinggi swasta di daerah Chikun di negara bagian Kaduna.
Para penculik di Nigeria jarang membunuh mahasiswa atau pelajar yang diculiknya.
Tidak seperti negara-negara bagian lain, pemerintah Kaduna menerapkan kebijakan tidak ada negosiasi pembayaran uang tebusan dengan kelompok penculik. Gubernur Nasir el-Rufai justru ingin agar para penculik ditangkap dan diadili.
El-Rufai menyebut pembunuhan itu sebagai tindakan keji, tidak berperikemanusiaan, yang menistakan nyawa manusia.
“Bandit-bandit bersenjata ini merupakan manusia paling buruk dan harus diperangi dengan seluruh daya upaya atas kekejian yang dilakukannya,” kata El-Rufai dalam sebuah pernyataan.
Sejak Desember 2020, lebih dari 800 pelajar diculik di berbagai daerah di wilayah bagian timur laut Nigeria. Sebanyak 29 mahasiswa dari sebuah akademi di Kaduna pada bulan Maret hingga sekarang belum dilepas.
Orangtua mereka memprotes sikap Gubernur Kaduna yang menolak negosiasi dengan para penculik, padahal mereka mengindikasikan bersedia membayar uang tebusan.*