Hidayatullah.com—Koran pro-demokrasi Hong Kong terbesar Apple Daily mengumumkan penutupannya.
Kantor surat kabar itu digerebek 500 personel kepolisian pekan lalu, dengan tuduhan menulis sejumlah laporan yang melanggar undang-undang keamanan nasional.
Polisi menahan pemimpin redaksi dan lima eksekutif lain, serta membekukan aset-aset yang berhubungan dengan perusahaan media itu, yang dikenal kerap mengkritik pemerintah China dan Hong Kong.
Manajemen Apple Daily mengatakan bahwa “mempertimbangkan keselamatan staf” pihak perusahaan memutuskan untuk menghentikan segera operasional surat kabar setelah lewat tengah malam, menjadikan koran terbitan hari Kamis (24/6/2021) sebagai edisi cetak terakhirnya.
Versi digital koran berusia 26 tahun itu tidak akan diperbarui setelah Rabu lewat tengah malam ini, lansir BBC.
Pengumuman terpisah oleh perusahaan penerbitnya, Next Digital, mengucapkan terima kasih atas kesetiaan para pembaca serta jurnalis, staf dan pengiklan.
Pendiri Apple Daily Jimmy Lai, yang sejak lama dikenal sebagai pengkritik Partai Komunis China, sudah lebih dulu mendekam dalam penjara berkaitan dengan sejumlah dakwaan.
Polisi menuduh Apple Daily menerbitkan lebih dari 30 artikel yang menyeru kepada berbagai negara agar menjatuhkan sanksi terhadap Hong Kong dan China daratan sejak 2019.
Pihak berwenang membekukan HK$18 juta ($2,3 juta) aset milik tiga perusahaan terkait dengan Apple Daily, yaitu Apple Daily Limited, Apple Daily Printing Limited dan AD Internet Limited.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menyusul pembekuan itu, Apple Daily mengatakan hanya memiliki uang tunai untuk melanjutkan operasional normal selama beberapa pekan saja.
Hari Rabu (23/6/2021), seorang pria berusia 55 tahun yang diidentifikasi sebagai kolumnis Apple Daily ditangkap dengan tuduhan berkolusi dengan negara asing atau kekuatan, lapor media Hong Kong.*