Hidayatullah.com — Republik Ceko baru saja menandatangani kesepakatan senilai hampir Rp 9 triliun untuk membeli senjata berupa sistem pertahanan udara baru dari ‘Israel’. Hal tersebut merupakan langkah memodernisasi angkatan bersenjata negara Eropa tengah itu.
Di umumkan pada Selasa, perjanjian itu akan membuat Republik Ceko mendapatkan sistem pertahanan udara Spyder yang di produksi perusahaan senjata milik Zionis ‘Israel’, Rafael Advanced Defense Systems Ltd.
Sistem pertahanan Spyder mampu memberikan perlindungan terhadap pesawat, helikopter, bomber, rudal jelajah dan senjata lainnya.
Kemenhan Ceko menyebut kesepakatan, militernya menerima empat baterai pertahanan udara jarak pendek, bernilai Rp 8,9 T atau $630 juta. Pengiriman komponen di perkirakan selesai pada tahun 2026, lansir Al Jazeera (05/10/2021).
Sistem Spyder akan menggantikan sistem anti-pesawat 2K12 Kub era Soviet. Pertahanan udara ini untuk menjaga pusat militer dan sipil seperti industri, PLTN, bandara dan fasilitas penting lainnya.
Kesepakatan Senjata Ceko-Prancis
Sementara, dalam kesepakatan terpisah yang di umumkan pada pekan lalu, militer Ceko akan memperoleh 52 howitzer Cesar beroda dari Nexter Systems Prancis.
Kesepakatan senilai $390 juta itu di tandatangani pada Kamis selama kunjungan Menhan Prancis Florence Parly ke Praha.
Kesepakatan itu datang ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan Eropa untuk mempertahankan kepentingannya dan membangun kapasitas militernya sendiri. Ini menyusul pertikaian diplomatik dengan Amerika Serikat, Inggris dan Australia atas pakta keamanan trilateral Aukus yang baru-baru ini di umumkan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“[Kesepakatan Ceko] ini terjadi setelah periode pemulihan hubungan dengan Republik Ceko yang ditandai pada tingkat strategis, tetapi juga visi yang lebih dekat dengan apa yang seharusnya dan harus diberikan oleh kebijakan pertahanan Eropa kepada kita,” kata seorang pejabat militer Prancis kepada Reuters sebelum kesepakatan minggu lalu dengan Praha ditandatangani.*