Hidayatullah.com — Enam puluh lima militan pro-Daesh/ISIS menyerahkan diri ke pihak berwenang di provinsi Nangarhar Afghanistan yang berbatasan dengan Pakistan. Penyerahan diri ini dilaporkan pemerintah setempat pada Ahad, mengutip kepala intelijen Taliban.
“Melalui mediasi para tetua suku di distrik Kot dan Batkok di provinsi Nangarhar, 65 militan ISIS menyerah kepada Imarah Islam (Taliban) melalui departemen intelijen dan menyatakan penyesalan atas tindakan mereka di masa lalu,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi Nangarhar.
Orang-orang itu diampuni karena hidup dalam “keadaan khusus,” kata pernyataan itu mengutip Dr. bashir, ketua Direktorat Keamanan Nasional di Nangarhar.
“Tetapi jika (mereka) melanggar (persyaratan menyerah) tindakan hukum paling berat akan diambil,” lanjutnya dilansir Anadolu Agency, Ahad (31/10/2021).
Nangarhar telah menyaksikan lonjakan nyata dalam pembunuhan dan ledakan bom, dengan militan pro-Daesh/ISIS mengklaim beberapa serangan itu. Sementara Taliban melancarkan serangan balasan terhadap kelompok tersebut di sana.
Awal bulan ini, Taliban mengklaim telah mengungkap tempat persembunyian Daesh di ibu kota Kabul, yang disalahkan atas banyak serangan teror.
Tapi, beberapa hari setelah itu kelompok tersebut mengklaim bom bunuh diri besar-besaran di Kandahar, selain mengatur pembunuhan yang ditargetkan di provinsi Nangarhar dan Parwan serta bom bunuh diri besar-besaran di sebuah masjid komunitas Syiah di provinsi Kunduz utara, menewaskan lebih dari 100 orang.*