Hidayatullah.com—Warga negara Inggris didesak untuk segera meninggalkan Ethiopia di tengah kekhawatiran meningkatnya konflik bersenjata di negara itu.
Pemerintah Inggris juga menyarankan agar warganya tidak melakukan perjalanan apapun ke negara tersebut.
Tidak jelas berapa banyak warga Inggris yang ada di negara itu, tetapi para pejabat memperkirakan jumlah yang ingin keluar dari sana akan mencapai ratusan.
Foreign, Commonwealth & Development Office (FCDO) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kemungkinan akan menjadi lebih sulit untuk meninggalkan Ethiopia dalam beberapa hari mendatang, dan menyarankan warga Inggris untuk meninggalkan negara itu “sementara opsi penerbangan komersial masih tersedia”.
Dalam hal situasi politik atau keamanan memburuk, Kedutaan Besar Inggris kemungkinan hanya dapat memberikan bantuan terbatas. Jangan mengandalkan FCDO untuk mengevakuasi Anda dalam keadaan darurat,” imbuh pernyataan itu, seperti dilansir BBC Selasa (9/11/2021).
Saran agar tidak bepergian ke mana saja di Ethiopia juga telah dikeluarkan – kecuali untuk Bandara Internasional Bole Addis Ababa, yang tetap buka untuk penerbangan lanjutan (transit).
Pasukan pemberontak Tigray People’s Liberation Front (TPLF) beberapa hari terakhir dilaporkan bergerak ke luar Tigray dan ada kekhawatiran mereka bisa mencapai ibukota Addis Ababa.
Konflik dimulai ketika Tigray People’s Liberation Front (TPLF), partai yang berkuasa di wilayah Tigray selama hampir 30 tahun, merasa terusik dengan pemerintah pusat yang sejak 2018 dipimpin oleh Abiy Ahmed.
Abiy menginginkan reformasi besar-besaran, tetapi ketika Tigray menolak, krisis politik meletus menjadi kekerasan. Pembangkangan TPLF dimulai dengan tetap menyelenggarakan pemilu, yang diminta sebelumnya oleh PM Abiy untuk ditunda karena ada pandemi Covid-19.
pada 4 November tahun lalu, ketika Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed memerintahkan serangan militer terhadap pasukan TPLF di wilayah utara Tigray. Dia mengatakan dia melakukannya sebagai respon atas serangan terhadap pangkalan militer yang menampung pasukan pemerintah di sana.
Pekan lalu, pemerintah meminta penduduk Addis Ababa untuk memobilisasi dan melindungi lingkungan mereka saat pemberontak maju ke ibu kota.
Saat ini banyak aktivitas diplomasi yang sedang berlangsung untuk mencoba mengakhiri kekerasan yang telah menyebabkan ribuan kematian, lapor koresponden diplomatik BBC James Landdale.*