Hidayatullah.com– Rumah-rumah liburan di Belanda semakin banyak dijadikan alat pencucian uang oleh geng-geng kriminal, menurut sebuah laporan rahasia yang dilihat oleh Telegraaf.
Laporan itu merupakan hasil investigasi oleh pusat informasi dan kepakaran regional Belanda Timur RIEC atas kejahatan terorganisir di wilayah bagian timur Belanda.
Walikota Arnhem dan ketua RIEC Ahmed Marcouch mengatakan bahwa rumah liburan (semacam vila sewaan) menjadi alat yang relatif mudah bagi geng kriminal untuk mencuci uang, dan “sinyal-sinyal mengkhawatirkan” tentang investasi di rumah liburan oleh kalangan kriminal yang menjadi pemicu dilakukannya investigasi tersebut, lansir Dutch News Senin (13/6/2022).
Laporan itu menyebutkan bahwa geng kriminal mencuci uang dengan membeli rumah-rumah liburan dan taman-taman. Mereka kemudian merenovasinya, lalu menjualnya kembali atau menginvestasikan uang haramnya ke taman-taman liburan yang bisnisnya lancar.
Tidak hanya itu, mereka menjadikan rumah dan taman liburan tempat prostitusi ilegal, produksi narkoba dan tempat menyimpan barang-barang ilegal lain.
Detektif yang menyelidiki masalah itu mengatakan kepada Telegraaf bahwa praktik itu sudah berjalan bertahun-tahun tanpa ada intervensi, sebab sulit membuktikan kejahatan asal uang yang dipakai untuk investasi di tempat itu.
Marcouch, yang mengatakan bahwa masalah seperti itu tidak hanya terjadi di wilayahnya, mengeluhkan minimnya perhatian pihak berwenang terhadap masalah ini.
“Puluhan juta euro dicuci dengan cara ini… Kita harus mengambil tindakan preventif dengan cara menolak memberikan izin kepada pemilik kriminal dan lebih banyak melakukan pemeriksaan terkoordinasi,” kata Marcouch.
Walikota Arnhem itu mengatakan dewan kota setempat seringkali melihatnya sebagai tanda peningkatan industri pariwisata ketika taman-taman dan rumah liburan direnovasi atau diperbagus.
Padahal, kata Marcouch, justru kerja sama dengan pihak berwenang itulah yang menunjukkan bagaimana geng kriminal sudah menyusup ke dunia bisnis yang sah.*