Hidayatullah.com — Rusia mengirimkan $20 miliar ke Turki untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Hal ini menjadi perluasan kerja sama energi dan memajukan kebutuhan energi Turkiye yang terus naik.
Menurut laporan Bloomberg pada Jumat lalu, perusahaan milik pemerintah Rusia Rosatom mengirimkan sekitar $5 miliar ke perusahaan Turkiye Akkuyu Nuclear JSC yang sedang membangun PLTN di kota Mersin.
Sementara $15 miliar sisanya, menurut MEMO (31/07/2022), akan ditransfer selama beberapa minggu mendatang. Perjanjian kerjasama ini pertama kali dimulai pada 2010, dibiayai oleh Sberbank dan Sovcombank, yang sebelumnya merupakan pemberi pinjaman terbesar di Rusia.
Menurut pejabat Turki, pembiayaan proyek diatur untuk menutupi semua kebutuhan pengadaan pembangkit listrik tenaga nuklir selama dua tahun ke depan.
Di bawah kontrak jangka panjang, Rosatom menyediakan desain, konstruksi, pemeliharaan, pengoperasian, dan dekomisioning pembangkit listrik Akkuyu, dengan unit pertamanya akan mulai beroperasi pada pertangahan tahun 2023.
Tiga unit PLTN dan reaktor lainnya kemudian direncanakan mulai beroperasi satu per satu setiap tahun hingga tahun 2026 dengan total kapasitas terpasang 4.800 megawatt (MW).
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Turki Fatih Dönmez, pembangkit listrik tersebut diperkirakan menghasilkan 35 miliar kilowatt-jam (kWh) listrik setiap tahun, yang akan menyediakan sekitar 10 persen dari kebutuhan listrik domestik Turkiye.
Transfer dana dari Rusia dan pembangkit listrik Akkuyu yang direncanakan datang lebih dari seminggu setelah Mesir mengumumkan fase pertama pembangkit listrik tenaga nuklir El-Dabaa sendiri, yang juga dibantu oleh Rusia dan perusahaannya Rosatom.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir Ankara dan Kairo merupakan dorongan baru untuk sumber energi yang lebih beragam dan andal, terutama pada saat sebagian besar dunia akan semakin mengalami kekurangan pasokan energi yang parah di tengah transisi ke bentuk energi yang ‘lebih hijau’. dan jauh dari bahan bakar fosil.*