Hidayatullah.com– Sedikitnya delapan orang tewas dan 14 lainnya luka-luka saat banjir yang disebabkan oleh hujan lebat melanda sebagian ibu kota Korea Selatan, Seoul.
Hujan deras pada Senin malam (8/8/2022) merendam jalan, stasiun kereta dan menyebabkan listrik padam di seluruh penjuru ibu kota dan provinsi tetangganya.
Sebagian daerah menerima guyuran hujan dengan curahan tertinggi kurun 80 tahun terakhir, kata badan meteorologi Korea Selatan.
Badan meteorologi mengeluarkan peringatan hujan lebat di seluruh Seoul dan wilayah metropolitan sekitarnya, dan mengatakan pihaknya memperkirakan curah hujan di bagian tengah negara itu akan berlanjut setidaknya hingga Rabu.
Gambar-gambar yang terekam kamera menampakkan air bah menuruni anak tangga di stasiun kereta metro, mobil-mobil yang diparkir terendam hingga setinggi jendela dan orang-orang menyeberangi jalan yang tergenang air setinggi lutut.
Laporan media lokal menyebutkan tiga korban tewas merupakan orang yang tinggal di ruangan di lantai semi-basement yang dikenal sebagai banjiha.
Korban lainnya termasuk satu orang yang tersengat listrik, satu orang ditemukan di bawah reruntuhan halte bus dan satu lagi tewas tertimbun tanah longsor. Sedikitnya 14 orang terluka dan enam lainnya dilaporkan hilang.
Petugas penyelamat mengatakan mereka tidak dapat mengakses apartemen bawah tanah itu karena air banjir naik setinggi pinggang di jalan.
Sebagian wilayah Seoul, kota pelabuhan Incheon di sebelah barat dan Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi Seoul diyuruh hujan lebih dari 10cm per jam pada Senin malam, lapor kantor berita Yonhap seperti di dilansir BBC hari Selasa.
Sementara itu, distrik Dongjak Seoul mencatat hujan lebih dari 141,5 mm per jam – yang tertinggi sejak 1942, menurut Korea’s Meteorological Administration (KMA).
Setidaknya 163 orang di Seoul telah kehilangan tempat tinggal dan berlindung di sekolah dan fasilitas umum, menurut Yonhap.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hujan juga mempengaruhi transportasi umum, karena rel kereta api yang terendam air memaksa penghentian layanan kereta api di Seoul dan Incheon.*