Hidayatullah.com– Inggris harus menyatakan Garda Revolusi Iran sebagai sebuah organisasi teroris menyusul aksi penikaman terhadap Salman Rushdie, kata kandidat perdana menteri Inggris Rishi Sunak.
Sunak, yang sedang bertarung untuk merebut kursi ketua Partai Konservatif – yang otomatis akan menggantikan Boris Johnson sebagai perdana menteri – juga mendesak agar sanksi yang dijatuhkan atas Iran ditambah.
“Kita sangat membutuhkan kesepakatan baru yang lebih kuat dan sanksi yang lebih keras, dan jika kita tidak dapat berhasil maka kita harus mulai bertanya apakah JCPOA berada di jalan buntu,” kata Sunak dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Alarabiya Ahad (14/8/2022). JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) adalah perjanjian tahun 2015 perihal pelonggaran sanksi atas Iran berkaitan dengan program nuklirnya.
Hadi Matar, 24, warga Fairview, New Jersey, pelaku penikaman terhadap Salman Rushdie merupakan simpatisan Korps Garda Revolusi Iran, yang mendukung seruan fatwa mati yang dikeluarkan pemimpin tertinggi Syiah Iran atas Salman Rushdie.
Belum ada pernyataan resmi dari Iran mengenai serangan itu, tetapi surat kabar Iran, termasuk Kayhan yang pemimpinnya ditunjuk oleh pemimpin tertinggi Ali Khamenei, memuji aksi penikaman atas Rushdie.
Surat kabar milik pemerintah Iran mengatakan bahwa “leher iblis” telah “dipotong dengan pisau cukur.”
Yayasan Iran 15th Khordad Foundation menawarkan hadiah untuk menghilangkan nyawa penulis novel Ayat-ayat Setan itu, yang meningkat menjadi $2,5 juta pada tahun 1997, dan $3,3 juta pada tahun 2012.*