Hidayatullah.com– Pemuda 24 tahun penikam Salman Rushdie mengagumi dan memuji mendiang pemimpin tertinggi Syiah Iran Ruhollah Khomeini sebagai “orang hebat” dalam wawancara yang dipublikasikan hari Rabu (17/8/2022).
Berbicara kepada New York Post dalam wawancara yang direkam kamera video dari penjara, Hadi Matar mengatakan dia tidak berpikir bahwa Rushdie adalah “orang yang sangat baik.”
“Dia adalah seseorang yang menyerang Islam, dia menyerang kepercayaan mereka, sistem kepercayaan mereka,” kata Matar.
Pemuda keturunan Libanon itu merujuk novel Rushdie “Ayat-ayat Setan”, yang disebut para pemimpin Syiah dan pejabat Iran sebagai alasan untuk menyerukan pembunuhan atas penulis asal India tersebut.
Pada tahun 1989, Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa untuk membunuh Rushdie. Sejak itu sejumlah upaya pembunuhan dilakukan terhadap novelis keturunan Khasmir itu.
Ditanya apakah Khomeini menjadi alasan serangan yang dilakukannya, Matar mengatakan kepada New York Post, “Saya menghormati Ayatollah. Menurut saya dia orang hebat. Itu saja yang saya katakan.”
Matar mengaku dia hanya membaca beberapa lembar novel Rushdie. Namun, dia mengaku banyak menonton pidato, kuliah, dan omongan-omongan Rushdie di YouTube. “Saya tidak suka orang yang tidak jujur (penuh kepalsuan) seperti itu.”
Bercerita perihal aksinya, Matar mengatakan pergi ke Buffalo, New York, dengan bus sehari sebelum serangan dan memesan taksi untuk membawanya ke Chautauqua.
“Saya banyak nongkrong saja. Tidak melakukan kegiatan tertentu, hanya berjalan berkeliling,” katanya, seraya menjelaskan bahwa dia tidur di rerumputan pada malam hari sebelum hari penyerangan.
Sejak diringkus dan dibawa ke penjara, Matar mengaku dirinya baik-baik saja.
Makanan di dalam tahanan menjadi masalah baginya. “Banyak makanan yang mereka berikan kepada saya tidak diperbolehkan dalam agama saya untuk dimakan.”*