Hidayatullah.com-Rayyan Hidayatullah, calon mahasiswa Al Azhar tahun 2014 berhasil menyabet juara satu MTQ (Musabaqah Tahfidzul Quran) kategori 10 juz.
Hari Selasa (23/09/2014), Rayyan, sapaan akrab Rayyan Hidayatullah menerima hadiah berupa uang sebesar 350 pound (sekitar Rp 600.000) dan selembar ijazah dari penyelenggara.
Musabaqah ini diselenggarakan oleh Yayasan Kebudayaan An-Nur di District 7 yang dimulai dari 8-11 September 2014.
Peserta yang terdaftar ada sekitar 60 lebih dari dalam Mesir maupun dari Negara lain. Adapun dari Indosesia hanya 2 peserta yang hadir.
Rayyan merupakan salah satu peserta MTQ yang mewakili Markaz Tahfidzul Quran di Masjid al-Haramain tempat di mana ia menyetorkan hafalan. Pencapaian ini patut dibanggakan mengingat hanya dua hari saja persiapan yang dilakukan Rayyan untuk musabaqah ini.
Dalam kategori 10 juz, ada dua syeikh yang menjadi penguji, yakni Syeikh Mahmud Ali Husein dan Syeikh Musthafa Ahmad Hamudah. Setiap peserta mendapat sekitar 7 pertanyaan dari penguji. Kriteria pertanyaannya tidak hanya meneruskan ayat seperti biasa, ada pertanyaan-pertanyaan yang di luar perkiraan peserta seperti, disuruh menyebutkan surat yang dibacakan penguji, menyebutkan ayat-ayat mutasyabihat (mirip) dalam beberapa surat dan melanjutkan ayat yang hanya disebutkan bagian akhirnya saja.
Beberapa hari kemudian, Rayyan mendapat panggilan. Ternyata ia masuk final untuk merebutkan juara satu dengan salah satu peserta yang berasal dari Nigeria. Pada final ini, penguji memberikan pertanyaan lebih banyak dari sebelumnya. Rayyan pun merasa ragu dapat memperoleh juara satu, karena lawannya dapat menjawab pertanyaan dengan qiraat warsy.
Rayyan adalah pelajar asal Aceh yang datang ke Mesir sekitar delapan bulan lalu. Sebelum terdaftar di Universitas Al-Azhar ia belajar bahasa Arab di Markaz Lugah setiap hari dari pukul 08.00-11.00 pagi bersama ratusan pelajar dari berbagai Negara. Setelah pulang dari markaz, ia berangkat ke Markaz Tahfidz untuk menyetorkan hafalannya.
“Saya berharap pemuda-pemuda Muslim di Indonesia beresemangat membaca dan menghafal Al-Quran, karena dengan Al-Quranlah umat Islam akan maju,” demikian pesan Rayyan pendek pada hidayatullah.com.*/Ridho El-Faiz (Mesir)