Hidayatullah.com—Beberapa ribu orang turun ke jalan-jalan di ibukota Amerika Serikat, Washington, guna memprotes perkawinan sesama jenis menjelang permulaan sidang yang akan digelar Mahkamah Agung AS perihal masalah tersebut pada hari Selasa besok, lapor Euronews hari Ahad (26/4/2015).
Keputusan Mahkamah diperkirakan akan ditetapkan pada bulan Juni, apakah pasangan homoseksual memiliki hak konstitusional untuk melakukan perkawinan seperti halnya pasangan normal.
“Di dalam Bibel dan Tuhan mengatakan [perkawinan] itu adalah antara laki-laki dan perempuan, dan Mahkamah Agung tdak memilik kewenangan untuk mendefinisikan ulang hal tersebut atau bahkan untuk membicarakannya adalah sama sekali bukan kewenangan mereka. Bahkan dalam konstitusi tidak termaktub wewenang mereka (mahkamah) untuk mendiskusikannya,” kata seorang demonstran dikutip Euronews.
Perwakilan dari gereja-gereja Kristen Protestan dan Orthodoks hadir dalam unjuk rasa itu. Mereka menegaskan bahwa perkawinan dimulai oleh Tuhan dan bukan oleh negara.
“Sebagaimana yang dikatakan Paus Fransiskus, kehidupan perkawinan adalah sesuatu yang indah dan kita harus melindunginya, melindungi anak-anak,” kata Joseph Kurtz, presiden dari US Conference of Catholic Bishops.
Namun, menurut koresponden Euronews di Amerika, Stefan Grobe, kemungkinan pertarungan kelompok tradisonalis dalam menentang perkawinan homoseksual akan kalah. Pasalnya, mayoritas warga Amerika Serikat mendukung perkawinan tersebut, sebagaimana terlihat dalam keputusan pengadilan di banyak negara bagian yang membolehkan perkawinan sesama jenis. Mahkamah Agung AS sepertinya akan mengeluarkan keputusan yang sama.*