Hidayatullah.com–Sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh pihak penjajah Israel terhadap buku-buku sekolah PBB yang dikelola di Tepi Barat ditemukan untuk secara konsisten tidak ada pengakuan apa yang mereka sebut sebagai “negara Israel”.
Sebagaimana dilansir oleh media pendudukan Ynet News (3/1/2017), bahwa buku teks yang ditulis oleh Kementerian Pendidikan Palestina yang digunakan di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Relief and Works Agency PBB (UNRWA) di Gaza dan Tepi Barat, ditemukan penemuan yang mengejutkan pihak penjajah. Yakni, bahwa sekolah-sekolah PBB itu tidak mengajarikepada anak-anak Palestina untuk mengakui Israel sebagai negara sama sekali.
Penelitian ini dipresentasikan oleh Dr Arnon Gross yang selaku penerjemah buku-buku dan Dr. Ronni Shaked dari Harry Truman Research Institute di Universitas Ibrani di Yerusalem. Dalam salah satu buku sejarah yang diajarkan di sekolah-sekolah PBB di Palestina, Zionisme didefinisikan sebagai gerakan kolonialis yang didirikan oleh orang-orang Yahudi Eropa untuk mengumpulkan orang-orang Yahudi dari seluruh dunia dan untuk menempatkan mereka di Palestina untuk hidup bersama dengan di negara-negara Arab tetangga lainnya. Di buku diktat juga berpendapat bahwa Zionis melakukan hal ini melalui metode seperti imigrasi dan memaksa untuk mengusir penduduk Arab dari tanah mereka. Sekolah-sekolah itu juga tidak menyebutkan tempat suci yang diakui oleh Yahudi di seluruh metari pelajaran mereka. Sebaliknya, buku teks mengajarkan bahwa tempat tempat suci itu milik Muslim dan orang-orang Yahudi berusaha secara tidak sah untuk mengambil kendali.
Buku teks yang digunakan oleh PBB itu juga meniadakan keberadaan bahasa Ibrani. Dimana buku yang ditulis oleh orang-orang Palestina menghapus tulisan Ibrani dan hanya menyisakan bahasa Inggris dan bahasa Arab dalam gambar prangko yang digunakan selama Periode Mandat Inggris yang ditulis dalam bahasa Ibrani, Inggris, dan Arab
Selain itu, tidak ada referensi untuk kehadiran Yahudi di Palestina, juga tidak ada kota-kota yang diakui Yahudi dan kota-kota yang didirikan setelah tahun 1948 terhapus dari peta yang diberikan kepada anak-anak Palestina. Tel Aviv, kembali bernama “tel al-Rabia.” Kata al-rabia berarti musim semi di Arab.*