Hidayatullah.com—Israel mengumumkan pada hari Senin bahwa pihaknya tidak mengizinkan delegasi Eropa memasuki negara tersebut karena mereka mendukung pemboikotan atas Israel, menurut laporan media setempat seperti dikutip Anadolu Agency, Senin (13/11/2017).
Tujuh anggota dari delegasi yang berjumlah 20 orang itu yang akan mengunjungi Israel pekan depan dilarang masuk Israel, harian Haartez melaporkan, mengutip Badan Otoritas Penduduk, Imigrasi dan Perbatasan Kementerian Dalam Negeri Israel.
Delegasi tersebut termasuk para anggota Parlemen Eropa, serta para anggota legislatif dan wali kota Prancis, kata laporan tersebut.
Laporan tersebut menambahkan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada undang-undang yang disahkan oleh parlemen Israel awal tahun ini yang melarang memberikan visa masuk atau hak tinggal kepada orang asing yang mendukung kampanye internasional melawan penindasan Israel terhadap rakyat Palestina.
Haartez juga mengutip Menteri Dalam Negeri Israel, Arye Dery, dan Menteri Keamanan Publik, Gilad Erdan, yang mengatakan bahwa para pejabat Eropa tersebut berencana untuk mengunjungi pemimpin Palestina yang dipenjara, Marwan Barghouti, di Penjara Hadarim.
Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (Boikot, Divestasi, Sanksi/BDS) adalah kampanye global yang diluncurkan pada tahun 2005 untuk menciptakan tekanan ekonomi dan politik yang lebih besar terhadap Israel, serta untuk mengakhiri dukungan internasional atas penindasan Israel terhadap rakyat Palestina.*