Hidayatullah.com–Ketua Pemerintahan Revolusi Mesir yang baru, Abdul Fatah As-Sisi menyerukan kepada rakyat Mesir untuk bersabar dan menahan diri dari perbuatan-perbuatan ceroboh, kutip Arab21.
“Tidak ada seorang pun yang dapat menggulingkan kami. Bersabarlah dan kalian akan melihat keajaiban yang akan datang di Mesir. Karena saya tidak bekerja dengan setengah-setengah. Kami bekerja keras dengan serius, penuh tanggung jawab, dan kami mampu melakukannya,” ujar As-Sisi lewat konferensi video di tengah berlangsungnya pembukaan sejumlah proyek listrik.
As-Sisi dalam pernyataannya menambahkan, “Permasalahannya bukanlah soal makan dan minum, namun demi Allah, jika isu yang ada saat ini adalah membina ummat, saya akan menghabiskan sisa hidup saya untuk mengerjakan itu.”
“Yang kita capai di bidang listrik dan energi adalah khayalan belaka, mungkin cukup bagi masyarakat miskin. Kami sama sekali tidak bekerja dengan setengah-setengah. Kami seratus persen melakukan perbaikan ekonomi, karena itu negeri ini bisa bangkit kembali dan tidak ada yang biosa menghentikannya. Kami bertekad untuk bekerja seratus persen, dan berada di tingkat yang paling tinggi.”
Baca: Saudi Batalkan Kesepakatan Bantuan Minyak dengan Mesir $23 M Tanpa Batas
Di tengah-tengah ucapannya, As-Sisi menyatakan bahwa saat ini Mesir sedang menyaksikan peningkatan yang signifikan di semua bidang. Hal itu sangat luar biasa, jika kinerja yang sangat baik di daerah-daerah tidak berkurang maka kinerja di Ibu Kota Mesir juga akan menjadi baik.
Ia juga menambahkan, “Kami tidak bangkit dengan keputusan setengah-setengah, tapi kami bangkit dengan keputusan yang penting. Apa yang kami bangun sekarang akan mencukupi Mesir hingga 10 atau 15 tahun ke depan, ” kata mantan jenderal yang telah mengkudeta presiden terpilih Mohammad Mursi.
Belum lama ini sekelompok anggota parlemen Mesir mengkritik reformasi fiskal baru-baru ini yang diundangkan oleh pemerintahan al-Sisi, terutama pemotongan subsidi untuk bahan bakar dan listrik.
Kelompok bernama Aliansi 25-30, terdiri sejumlah anggota parlemen oposisi, menuntut dalam sebuah pernyataan bahwa Sisi harus membatalkan apa yang disebut “keputusan ekonomi yang salah” yang dikatakannya mengakibatkan kelas bawah dan menengah menderita, tulis Middle East Monitor (MEMO).
Al Sisi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar dan listrik saat memotong subsidi, sebagai rangkaian dari langkah-langkah penghematan ekonomi atas dukungan Dana Moneter Internasional (IMF) sebagai bagian dari paket pinjaman AS $ 12 miliar ke Kairo.
Pernyataan anggota parlemen itu adalah kritik publik langka terhadap Al-Sisi. Para kritikus mengatakan, Al-Sisi selama ini telah memimpin penindasan terburuk terhadap lawan-lawan politik dalam sejarah Mesir, dengan pihak berwenang menangkap ribuan tokoh pergerakan Islami dan ratusan aktivis lainnya sejak ia berkuasa melalui kudeta tahun 2013.*/Ja’far Auzan Muzakki