Hidayatullah.com–Aleppo kehilangan salah seorang dokter terbaiknya. Muhammad Wasim Mu’adz. Dokter spesialis anak yang sudah kenyang dengan berbagai tragedi mengerikan. Berhadapan dengan bermacam kondisi kritis sedari tahun 2012 di kota Aleppo, Suriah.
Mu’adz bersama puluhan rekannya mati oleh sebuah serangan udara pada hari Rabu (27/04/2016) lalu.
Pasukan Rezim Bashar menyerang habis Rumah Sakit Al-Quds, Aleppo tempat Mu’adz bekerja selama ini.
Bertahun lamanya Dokter Mu’adz mengabdikan hidupnya di kawasan timur kota Aleppo. Tak terhitung berapa banyak pasien yang dia tangani. Baik itu pasien yang sakit biasa maupun korban perang.
Pribadi Menyenangkan
Janggut hitam menghiasi rahangnya. Matanya nampak lelah. Namun selalu terjaga.
“Mu’adz adalah dokter anak terbaik di daerah ini. Senyumnya tak pernah tertinggal,” kisahnya sebagaimana kutip Aljazeera dari para sahabat yang selamat dalam penyerangan tersebut.
“Mu’adz adalah sosok dokter anak yang paling mumpuni di kota ini. Dan sosok yang paling suka melucu di Rumah Sakit,” terang Kepala Rumah Sakit tempatnya bekerja, Dokter Hatim mengenang.
Perhimpunan Dokter Tanpa Batas, yang berpusat di Beirut memberikan apresiasi kepada Mu’adz atas dedikasinya selama bertugas di Suriah.
“Dia sangat berani. Dia rela mengorbankan hidupnya demi menolong masyarakat Aleppo,” terang Hadib, juru bicara perhimpunan.
Dalam pekan ini, penyerangan Rezim Nusyairiyah Bashar Al Assad kian membabi buta. Kematian Dokter Muadz dan puluhan rekannya menambah panjang daftar korban tewas di Kota Aleppo.
Kantor Berita Aljazeera merilis data statistik, sejak awal revolusi hingga Februari 2016, tercatat tidak kurang dari 270 Ribu rakyat mati. Diantaranya 13.500 adalah anak anak.*/MR Utama