Hidayatullahcom-Hari Selasa lalu (28/12) Wakil Presiden Jusuf Kalla berkesempatan meninjau kondisi Kota Meulaboh (ibukota Kabupaten Aceh Barat) melalui pesawat helikopter yang terbang di atas sepanjang pantai barat propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Dari peninjauan itu Kalla menilai kerusakan yang terjadi di Kota Meulaboh, mencapai 80 persen. Kalla juga memperkirakan korban yang meninggal di kawasan Meulaboh mencapai lima ribu sampai sepuluh ribu orang. Sementara ini diketahui penduduk Kota Meulaboh berjumlah sekitar 50 ribu orang. Mereka yang masih hidup di Meulaboh kini dalam keadaan kelaparan, menanti datangnya pasokan logistik dari daerah lain. Berdasarkan kerusakan di Meulaboh itu, banyak orang memperkirakan kondisi Pulau Simeuleu dan pulau-pulau kecil di sekitarnya lebih parah, mengingat pulau itu letaknya lebih dekat dengan pusat gempa daripada antara pusat gempa dengan Meulaboh. Letak pulau itu hanya beberapa kilometer saja dari pusat gempa. Sebagian masyarakat sempat menduga, gelombang tsunami telah menyapu bersih seluruh permukaan tanah di pulau itu, sehingga meratakan seluruh bangunan dan menewaskan seluruh penduduk pulau Simeuleu. Apalagi Kapolda NAD, Irjen Pol Bahrumsyah sempat menyatakan pulau itu sudah tidak berbentuk lagi. Namun berdasarkan informasi yang dikeluarkan Kepala Pusat Penerangan Depdagri, Ujang Sudirman, kondisi kerusakannya tidak separah yang diduga. Roda pemerintahan di daerah itu juga masih dapat berjalan. Informasi ini diperoleh Ujang dari Mendagri M Maruf yang sempat meninjau pulau itu bersama Jusuf Kalla. (Detikcom/shw).