Hidayatullah.com — Belakangan, marak ancaman teror terhadap para pemuka agama. Melihat hal itu, Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi menyatakan kejadian itu merupakan pukulan bagi pemerintah khususnya aparat kepolisian. Dia meminta pihak berwajib segera menangkap para pelaku teror tersebut.
“Tentunya ini pukulan berat bagi pemerintah, khususnya aparat keamanan di Indonesia. Mengapa negara lain justru lebih mengetahui ancaman yang akan timbul di tanah air Indonesia? Tentunya hal ini tidak boleh terjadi ke depannya,” ujar Andi, seperti dikutip laman resmi DPR, Senin (27/09/2021).
Andi mendorong agar kepolisian dapat mengedepankan fungsi intelijen di lapangan, sehingga dapat lebih maksimal dalam melakukan upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap ancaman-ancaman teror yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Politisi Golkar itu mengatakan perbuatan teror membuat situasi Indonesia menjadi kacau. “Situasi Indonesia saat ini aman dan terkendali, jangan sampai ada pihak yang sengaja membuat situasi Indonesia memburuk. Polri harus dapat bekerja maksimal bersama stakeholder lainnya,” kata legislator dapil Sulawesi Selatan II tersebut.
“Tangkap para pelaku, jangan sampai ancaman teror semakin meluas kepada para pemuka agama di tengah masyarakat, kepolisian harus dapat memberikan jaminan keamanan kepada tempat ibadah, sehingga para tokoh agama merasa aman dan nyaman dalam melakukan kegiatan beribadah keseharian,” lanjutnya.
Diketahui, pada Ahad (19/09/2021) lalu, terjadi penembakan terhadap ustadz Arman di Jalan Nean Saba RT 02/05 Kelurahan Kunciran, Pinang, Kota Tangerang. Korban tewas ditembak dari jarak dekat oleh pelaku yang sudah mengintainya selama 4 hari di sekitar rumahnya.
Korban kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di samping rumahnya. Korban meninggalkan seorang isteri dan 3 orang anak. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki motif dan pelaku penembakan tersebut.
Sebelumnya, pada Senin (20/09/2021), ust Abu Syahid Chaniago juga diserang saat mengisi pengajian sebelum Zuhur, kejadian tersebut berlangsung di Masjid Baitusyakur Batam.
Pada Ahad (19/09/2021) lalu teror juga menimpa seorang pendeta Gereja Toraja Klasis di Makassar. Dia diteror pelemparan bom molotov oleh mantan pekerja gereja.
Kasus terbaru, pada Sabtu (25/09/2021) dini hari, seorang pria nekat membakar mimbar masjid Raya di Makasar, Sulawesi Selatan, lantaran sakit hati kepada pengurus masjid. Pelaku berinisial KB itu telah ditangkap aparat kepolisian,*