Hidayatullah.com–Hingga hari Ahad (25/10), kedatangan jemaah calon haji Indonesia di Madinah berjalan lancar. Hal ini terlihat dari pemeriksaan melalui Terminal Hijrah Madinah. Di Terminal Hijrah ini jemaah diperiksa kelengkapan dokumennya.
Seperti diketahui bahwa jemaah calon haji Indonesia akan dicek kelengkapan dokumennya di Terminal Hijrah apabila melalui Bandara King Abdul Jeddah. Hingga berita ini diturunkan sudah enam kloter tiba di Madinah melalui Terminal Hijrah.
Proses pemeriksaan dokumen jemaah Indonesia berjalan cepat dan sejauh ini belum ada masalah. “Sejauh ini tidak ada masalah, pemeriksaan terhadap jemaah paling lama 20 menit/busnya,” jelas Suhadir, petugas haji sektor 7 Daker Madinah di Terminal Hijrah.
Hal yang sama juga disampaikan oleh salah seorang jemaah asal Aceh Teuku Ahmad Dadek. Dia menjelaskan, pemeriksaan di Bandara King Abdul Aziz Jedah berjalan tidak ada hambatan, meskipun pada tahun ini jemaah haji menggunakan paspor hijau dan juga diambil foto dan sidik jarinya.
“Hanya saja petugas imigrasi di Bandara King Abdul Aziz Jeddah kadang membuat bingung dan khawatir jemaah, karena dokumen yang diambil dari jemaah ada yang paspor hijau dan ada yang dokumen administrasi perjalanan ibadah haji,” terang Teuku Ahmad Dadek.
Sedangkan mengenai pengambil foto dan sidik jari, Teuku Ahmad Dadek mengaku difoto petugas imigrasi bandara hingga delapan kali.
“Saya tidak tahu mekanismenya seperti apa sehingga difoto delapan kali. Tapi mungkin baru tahap belajar, jadi tidak masalah.” ungkapnya.
Sementara itu di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMA) Madinah, pemeriksaan terhadap jemaah Indonesia berjalan tidak lebih dari 3,5 jam. Proses tersebut sudah termasuk pengambilan foto dan sidik jari, serta pemeriksaan dokumen keimigrasian lainnya.
Batuk dan Ispa
Sementara itu, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Madinah mulai merawat jalan belasan jemaah haji karena terserang Inspeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), batuk dan juga bronchitis. Jemaah yang memerlukan perawatan lanjutan dikirim ke rumah sakit terdekat di Madinah.
Dr Peni Erlinawati, SPPD, dokter jaga di Balai Pengobatan Haji Indonesia Daker Madinah menjelaskan, setelah dilakukan observasi, umumnya tanda vitalnya cukup bagus, kesadaran cukup, dan hanya keluhan batuk pilek saja. Jika tidak sampai panas tinggi, sesak napas, dan depresi, maka pasien hanya dilakukan rawat jalan.
“Di BPHI obat-obatnya cukup lengkap. Memang di awal-awal kita di sini obatnya belum datang,” terang dr Peni.
Sementara untuk kasus-kasus penyakit yang diderita jemaah dan memerlukan perawatan lanjutan, seperti hipertensi krisis dan cuci darah, dirujuk ke RSAS King Fahd di Madinah atau rumah sakit terdekat.
“Karena di BPHI tidak ada fasilitas untuk penyakit yang memerlukan penanganan lanjutan, maka kita kirim ke rumah sakit terdekat,” ujarnya.
Dr.Peni menambahkan, saat ini menjelang musim dingin, sehingga jemaah calon haji Indonesia yang mengeluh karena terserang penyakit terus berdatangan. “Meski obat-obatan dan tim medis cukup lengkap, namun diharapkan jemaah calon haji Indonesia tetap sehat ketika berada di tanah suci untuk beribadah,” katanya. [mch/hidayatullah.com]