Hidayatullah.com–Aset perbankan syariah pada 2009 ini masih di bawah empat persen dari keseluruhan aset perbankan nasional. Namun perkembangan perbankan syariah saat ini telah mengalami perkembangan cukup signifikan.
Demikian disampaikan Kepala Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ahim Abdurahim S.E,Ak., M.Si dalam diskusi Perkembangan dan Problematika Perbankan Syariah di Kampus Terpadu UMY Senin, (26/10) kemarin.
Menurut Ahim, perbankan syariah saat ini dari segi kuantitas atau jumlah telah berkembang dengan cepat. Problematika atau masalahnya salah satunya terletak pada segi kualitas sumber daya manusia (SDM).
Banyak SDM belum memenuhi kualifikasi perbankan syariah. ”Termasuk pada idealisme pelaku perbankan syariah, yang belum berkembang secepat pertumbuhan bank syariah itu sendiri,” urai Ahim.
Dalam pemaparannya, untuk meningkatkan perkembangan perbankan syariah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, dapat dimulai dari peningkatan SDM. Selanjutnya dapat dilakukan dengan meningkatkan sosialisasi pemahaman perbankan syariah kepada masyarakat.
”Masyarakat belum familiar dengan perbankan syariah karena telah terbiasa dengan bank konvensional,” jelasnya.
Melalui peningkatan SDM dan juga sosialisasi kepada masyarakat, Ahim berharap perbankan syariah dapat berkembang minimal setara dengan bank konvensional.
”Target untuk tahun 2010, aset perbankan syariah mencapai 5%. Paling tidak nantinya secara bertahap dapat berkembang setara dengan bank-bank konvensional,” tutur Ahim. [muh/hidayatullah.com]