Hidayatullah.com–Kunjungan Menteri Pariwisata Jero Wacik hari Senin (2/11) ke lokasi syuting film Eat Pray Love (EPL) di Pelabuhan Benua, Denpasar, Bali, dinilai sutradara kawakan Chaerul Umam sebagai tindakan bukan pada tempatnya.
“Kunjungan itu (Jero Wacik, red) merupakan bentuk keramahtamahan Indonesia yang bukan pada tempatnya,” ujarnya kepada hidayatullah.com tadi pagi.
Dia menilai, film yang diperankan artis kenamaan dunia Hollywood, Julia Roberts itu meng-imagekan Indonesia secara global seperti di Bali saja.
“Padahal, Indonesia sangat luas, bukan hanya di Bali,” imbuhnya.
Sutradara film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) ini menilai, jika tindakan itu bertujuan untuk mempromosikan Bali, sebetulnya tak perlu.
“Bali tidak dipromosikan saja sudah populer. Jadi nggak perlu dipromosikan lagi,” tegasnya. Apalagi film yang disadur dari kisah nyata Elizabeth Gilbert ini dapat dipastikan bermuatan budaya Barat.
Dia menjelaskan, dalam konteks pariwisata, ada baiknya jika pemerintah mencontoh Mesir. Dengan alasan promosi wisata, negara yang dikenal dengan sungai nil tersebut tak mudah menfasilitasi syuting jika tanpa pajak yang mahal.
Dia sendiri ketika menggarap film KCB, dalam satu minggu satu orang diharuskan membayar 6 juta rupiah. Dan setiap ganti lokasi, harus membayar. Sedang dalam syuting film EPL, pihak pembuat film malah menyuruh para pedagang menutup dagangannya.
Sebagaimana diketahui, film EPL sendiri diproduseri Brad Pitt dan Julia Roberts. Dua artis Hollywood ini melakukan syuting di Bali mulai 15 Oktober lalu.
Untuk mendapatkan lokasi yang tepat, tim produksi kabarnya telah melakukan survei selama satu tahun. Film ini berdasarkan kisah nyata dari Elizabeth Gilbert yang menceritakan perjalanan spiritualnya ke beberapa kota di dunia. Salah satunya Bali. Di Pulau Dewata, Elizabeth menemukan pencerahan batin dari seorang guru spiritual, I Ketut Liyer.
Syuting film ini dirasakan banyak masyarakat sangat merepotkan. Demi kepentingan syuting Julia Robert ini, para kru bahkan dikabarkan telah meminta Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dispora) Bali meliburkan 484 murid SDN 3 Ungasan yang berada dekat dengan lokasi syuting. Namun, Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) I Nyoman Suardana menolak meliburkan siswa hanya demi syuting film. [ans/hidayatullah.com]