Hidayatullah.com–Bursa calon Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) mulai memanas menjelang Kongres ke-14 yang akan berlangsung di Surabaya, 2-6 Oktober mendatang. Sejumlah nama muncul sebagai kandidat ketua umum. Salah satunya adalah Yoyo Arifardhani yang kini menjadi salah satu komisioner pada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
“Kami siap untuk memberdayakan warga Ansor, terutama untuk di wilayah-wilayah luar Jawa agar lebih mandiri dan berdikari dalam rangka meningkatkan kesejahteraan,” kata Yoyo di Jakarta, Kamis (19/8).
Keikutsertaan Yoyo sebagai calon Ketum Ansor periode 2010-2015, bakal memeriahkan bursa kandidat. Pasalnya, selain Yoyo, sudah ada beberapa calon lain seperti Nusron Wahid (Partai Golkar), Malik Haramain (Partai Kebangkitan Bangsa), dan Chotibul Umam Wiranu (Partai Demokrat).
Yoyo maju masuk dalam bursa calon atas dukungan pengurus wilayah Ansor Kalimantan Selatan, yakni wilayah yang kini dipimpin Yoyo sendiri. “Kami sudah mengantongi sejumlah dukungan dari berbagai pengurus cabang dan wilayah lain,” tukasnya.
Meski, latarbelakangnya bukan anggota DPR seperti calon lainnya, Yoyo mengaku mampu membuat langkah dan kebijakan GP Ansor menjadi lebih bebas, lebih leluasa dan kritis. Terhadap calon-calon yang merupakan anggota DPR tersebut Yoyo menyatakan siap dengan tangan terbuka untuk merangkul bila ia terpilih kelak.
“Demi kebesaran GP Ansor, tentu saya akan membuka ruang yang seluas-luasnya bagi setiap elemen yang ada di dalam tubuh Ansor. Semuanya berpulang demi kejayaan organisasi,” tuturnya.
Yang terpenting, menurut master hukum jebolan The American University, Washington DC 2001 itu, menjadi Ketum adalah untuk mengemban amanah. Mengingat saat ini GP Anshor memiliki keanggotaan sekitar 6 juta orang. [mi/hidayatullah.com]