Hidayatullah.com– Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Herlini Amran memberikan apresiasi kepada jemaah haji yang telah selesai menunaikan Ibadah Haji tahun 2011 ini.
Hal itu disampaikan terkait dengan kepulangan jemaah haji Indonesia dari menunaikan ibadah haji. Dengan telah selesainya melaksanakan ibadah haji selama di tanah suci Mekkah kita berharap semua jemaah haji bisa menjadi solusi di tengah-tengah masyarakat. Sehingga bisa berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara.
“Kita bersyukur jemaah haji bisa kembali ke tanah air. Semoga harapan dan do’a yang telah dimunajatkan kepada-Nya mendapatkan haji yang mabrur (dikabulkan Allah),” ujarnya.
Disamping itu, Herlini juga ikut prihatin dan turut berduka cita atas jemaah haji yang meninggal, semoga Allah SWT membalas segala amal ibadahnya. Bagi keluarga yang ditinggalkan dapat tabah mengahdapi cobaan ini. Sebagaimana diketahui jumlah jamaah calon dan haji Indonesia yang wafat hingga Ahad (13/11/2011) mencapai 251 orang, terdiri atas 239 orang haji reguler dan 12 orang haji khusus. Tahun lalu (2010)
Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama di Mekkah, Minggu, menunjukkan, jamaah terbanyak yang wafat terbanyak berasal dari embarkasi Surabaya 52 orang, embarkasi Solo 45 orang, embarkasi Bekasi 332 orang, embarkasi Jakarta 28 orang dan embarkasi Makasar 18 orang. Lokasi jamaah wafat terbanyak terjadi di Mekkah 186 orang, di Mina 25 orang, di Madinah 29 orang, di Arafah enam orang, dalam perjalanan dari Indonesia menuju Arab Saudi empat orang serta di Jeddah satu orang.
Terkait dengan berbagai permasalahan yang terjadi selama penyelenggaraan ibadag haji tahun 2011 ini, Herlini berharap kedepan dapat dilakukan perubahan mendasar melalui Revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji.
“Kita juga perlu mendalami gagasan pembentukan Badan, kalau memang itu akan meningkatkan pelayanan maka kita dukung. Begitu juga dengan tata kelola keuangan haji yang selalu mendapatkan sorotan BPK, perlu terus dibenahi,” jelas anggota Komisi VIII DPR RI Dapil Kepri ini.
Bahkan menurut Herlini, amanah pembentukan Komisi Pengawasi Haji Indonesia (KPHI) yang hingga sat ini belum ditindaklanjuti, ditengarai juga menjadi salah satu sebab pembenahan penyelenggaraan ibadah haji belum optimal.*