Hidayatullah.com– Di tengah penahanan Andi Mallarangeng oleh KPK, seorang khatib Jumat di wilayah Cipinang menyebut pelaku korupsi tidak sabar. Ketidaksabarannya atas harta yang dimiliki.
“Karena tidak sabar, dengan jabatan (ada orang) melakukan korupsi, dengan jabatan melakukan kolusi, dengan jabatan melakukan nepotisme,” ujar Khatib Ustadz H Suriadi Rasyid dalam khutbahnya di Masjid Baitul Karim, Jalan Cipinang Cempedak 1, Polonia, Jakarta Timur, Jumat (18/10/2013).
Menurut Suriadi yang juga Ketua Yayasan Marhamah, kesabaran seorang Muslim tidak hanya saat mendapat ujian atau musibah. Saat bergelimang harta pun juga harus sabar.
Tanpa menghubungkan langsung dengan Andi Mallarangeng, kesabaran tersebut, kata Suriadi, merupakan hikmah dari Hari Raya Idul Adha. Hari Raya yang juga disebut Idul Qurban itu sebagai refleksi pengorbanan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Selain itu, kata khatib, tentu banyak hikmah lain dari peristiwa qurban yang dicontohkan Nabi Ibrahim dan keluarganya.
“Setidaknya ada tiga pelajaran, tawakkal kepada Allah Subhanahu Wata’ala, ikhtiar dalam hidup dan kehidupan, dan sabar,” pesan khatib di depan ratusan jamaah.
Seperti diketahui, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (17/10/2013) di Jakarta. Andi ditahan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi megaproyek pusat olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat.*