Hidayatullah.com– Pimpinan Umum Hidayatullah Ustadz Abdurrahman Muhammad mendorong para santri agar menguasai berbagai bahasa di dunia. Tujuannya agar mereka kelak menjadi manusia unggulan, seperti Nabi Sulaiman ‘Alaihissalam yang memahami bahasa semut.
Pesan ini disampaikan Ustadz Abdurrahman dalam tausiyahnya pada acara Tasyakuran Kelulusan dan Penugasan Santri Madrasah Aliyah Raadhiyatan Mardhiyyah Putra (MARAMA) Angkatan XXII di Pendopo Daarul Arqam, Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (21/6/2014) pagi.
“Saya yakin santri-santri ini -saya nggak tahu pada generasi keberapa- mereka akan bisa bicara dengan semut juga,” ujarnya di depan ratusan hadirin.
Dia mengatakan, salah satu keunggulan Nabi Sulaiman adalah mampu berbicara dengan bahasa semua makhluk, termasuk para binatang. Sebagaimana digambarkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala dalam surat an-Naml yang artinya Semut.
Abdurrahman meyakini, jika para lulusan MARAMA telah menguasai berbagai bahasa, mereka akan mampu menguasai dunia. Untuk menguasai dunia pun, terlebih dahulu menguasai Indonesia.
Sebab, menurutnya, siapa yang mampu menguasai Indonesia dengan benar, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang besar di dunia.
“(Maka) kuasailah bahasa Indonesia,” pesannya.
Untuk saat ini, menurutnya, umat Islam di Indonesia masih inferior dan belum diunggulkan. Sebab, belum memiliki budaya unggul, budaya untuk maju, budaya untuk berdisiplin diri dalam waktu.
“Kalau mau maju, maka taklukkan dulu waktu ini. Jangan mau ditaklukkan oleh waktu,” lanjutnya.
Pada tahun ini, MARAMA meluluskan 46 orang alumni (22 santri Jurusan Bahasa dan 24 santri Jurusan IPA). Sebagian besar mereka ditugaskan dalam pengabdian kepesantrenan Hidayatullah selama setahun di berbagai daerah. Sebagian lainnya melanjutkan kuliah di sejumlah perguruan tinggi milik ormas tersebut.
Acara bertema “Mencetak Generasi Berkarakter Tauhid untuk Peradaban Islam” ini dihadiri Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Satria Dharma dan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan Ustadz Zainuddin Musaddad. Hadir pula para pembimbing pesantren, segenap civitas akademika MARAMA, dan para orangtua/wali santri pada acara yang disponsori oleh BMH, Rumah Makan Torani, dan Pelindo IV ini.*