Hidayatullah.com– Dalam jumpa pers di Hotel Mega Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin (15/02/2016), Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, membeberkan fakta dan data terkait kasus PHK secara massal.
Sebelumnya, diberitakan hidayatullah.com, Iqbal menjelaskan beberapa penyebab terjadinya PHK dalam suatu perusahaan. [Baca: Fakta dan Data Terkait PHK Massal versi KSPI [1]]
Selain itu, ia menyebutkan beberapa kategori perusahaan yang melakukan PHK dan jumlah karyawannya yang telah di-PHK hingga Februari 2016 ini.
Perusahaan kategori I, kata dia, pabriknya tutup baik ada rasionalisasi atau tidak. Di antaranya Toshiba yang mem-PHK sebanyak 865 orang.
Juga Panasonic Cikarang (480 orang), Samoin (1166 orang), Star Line (452 orang), Harly Burlton (205 orang), Sandos (200 orang), Novartis (100 orang), dan Mitsubishi KRM (200 orang).
Kategori ini, kata dia, adalah perusahaan yang pabriknya sudah pasti tutup. “Yaitu dengan jumlah (total kategori I) PHK sebesar 3.668 orang,” katanya.
Untuk perusahaan kategori II, jelas Iqbal, data yang diperoleh KSPI adalah data karyawan yang di-PHK pada tahun 2015. Tetapi baru melapor pada akhir Januari 2016.
“Kategori II ini juga masuk PHK massal dan ada 4 perusahaan. Yaitu Philips Sidoarjo (800 orang), Panasonic Pasuruan (800 orang), Jaba Garnindo (4.700 orang), dan juga Ford Indonesia (2.000 orang). Jadi totalnya 8.400 orang yang di-PHK,” ungkapnya.
Sementara kategori III, jelasnya, yaitu perusahaan yang melakukan PHK secara sepihak, seperti Sun Star (271 orang), DMC TU (255 orang), dan Oksum (186 orang).
Untuk kategori IV, tambahnya, yaitu perusahaan dengan karyawan yang habis kontraknya tetapi tidak diperpanjang. Pada kategori ini ada sekitar 5.000-an orang.
“Dan kategori V yaitu perusahaan yang menawarkan pensiun dini kepada karyawannya. Jika semua ditotal pasti lebih dari 5.000 orang. Jadi bisa disebut PHK massal,” ujarnya.
Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, KSPI menyebut Kementerian Ketenagakerjaan telah melakukan pembohongan publik dengan menyatakan bahwa data PHK hanya 1.347 orang.*