Hidayatullah.com– Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya, setelah mantan Menteri Koperasi dan UKM Adi Sasono meninggal dunia di Jakarta, Sabtu (13/08/2016).
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Nashirul Haq mengatakan, ormasnya berbelasungkawa mendalam atas meninggalnya tokoh cendekiawan tersebut.
“Kita merasa kehilangan dengan kepergiannya. Beliau adalah seorang aktivis, tokoh, dan cendekiawan Muslim yang telah berkiprah untuk umat dan bangsa,” kata Nashirul Haq di Jakarta dikutip di laman resmi hidayatullah.or.id, Ahad (14/08/2016).
Dikatakan Nashirul, Adi Sasono adalah sosok pejuang yang konsisten menyuarakan gerakan kemandirian bangsa. Komitmennya tidak diragukan dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan.
“Jasa-jasanya begitu besar dalam menggagas dan membangun ekonomi kerakyatan. Perjuangan beliau harus dilanjutkan demi terwujudnya kemandirian ekonomi umat dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya. [Baca juga: CIDES Ingin Almarhum Adi Sasono Jadi Tolak Ukur Anak Muda Indonesia]
Sudah Kenal Lama
Adi Sasono sudah lama mengenal ormas tersebut. Ia pernah berinteraksi langsung dengan pendiri Hidayatullah (allayuharham) Ustadz Abdullah Said.
Adi Sasono beberapa kali berkunjung ke kampus pesantren ormas itu di Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Termasuk ketika ia turut mendampingi “Bapak Bangsa”, BJ Habibie, yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi, menghadiri acara pernikahan mubarak 61 pasang santri tahun 1994.
Terakhir, Adi Sasono menghadiri acara Silaturrahim Nasional 2013 ormas itu, sekaligus menjadi salah satu pembicara seminar ekonomi dalam rangkaian gelaran di Balikpapan tersebut.
“Selamat jalan sang pejuang, semoga Allah mengampuni dan merahmatinya, menerima seluruh kebaikan dan amal shalehnya, serta memberi tempat yang terbaik di dalam surga-Nya,” demikian Nashirul mewakili keluarga besar ormasnya. [Baca juga: Doa-doa Para Tokoh: Semoga Adi Sasono Husnul Khatimah]
Diketahui, sebelumnya, kondisi fisik Adi Sasono sempat memburuk, dimana ia menderita penyakit lever sejak tahun 1999 dan sempat menderita kanker usus besar.
Pada Rabu (10/08/2016), keluarga berinisiatif membawanya ke RS Mayapada di Lebak Bulus, Jakarta. Setelah dirawat dan diberi infus, kondisi Adi Sasono tak kunjung membaik.
Pada Sabtu (13/08/2016) pukul 10.00 WIB, kondisi fisik Adi Sasono semakin menurun. Menurut Arya Wibisono, anak pertama Adi Sasono, ayahnya saat itu mulai sulit bicara dan tubuhnya demam. Dokter pun sempat memasangkan alat bantu pernapasan.
“Tensi mulai menurun, sempat beliau memakai alat bantu pernapasan. Pukul 16.30 WIB mulai hilang kesadaran. Kemudian pada pukul 17.20 WIB beliau dinyatakan menghembuskan napas terakhir oleh dokter,” ungkap Arya dikutip media.
Jenazah Adi Sasono diagendakan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Ahad (14/08/2016) siang. [Baca juga: Adi Sasono Pernah Dijuluki ‘Robin Hood van Java’]*