Hidayatullah.com– Setelah Israel melepas CCTV dan metal detector di Masjid Al-Aqsha, Palestina, kini penjajah Israel berulah kembali dengan menghalang-halangi umat Islam berkumpul dan melakukan shalat Jumat di sana, kata anggota Komisi I DPR RI, Sukamta.
“Israel ini memang tidak bisa dihadapi secara sporadis dan reaktif saja. Kita harus optimis Israel bisa ditundukkan, syaratnya perjuangan harus dilakukan secara menyeluruh, terus-menerus dan kompak,” ujarnya di Jakarta dalam pernyataannya diterima hidayatullah.com, Selasa (01/08/2017).
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bidang Pembinaan dan Pelayanan Luar Negeri ini menegaskan, saat ini momentum paling krusial untuk melakukan revitalasi Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Baca: Soal Kemerdekaan Palestina, Syeikh Khalid: Umat Islam Harus Optimistis Raih Kemenangan
Indonesia dalam hal ini Kementerian Luar Negeri atau Presiden Joko Widodo perlu turun tangan menggalang negara-negara yang masih bisa diharapkan memberikan komitmen secara kompak untuk penyelesaian masalah ini.
Sebelumnya, Sukamta mengapresiasi Menlu Retno Marsudi yang menurutnya bekerja keras menggalang kekuatan yang bisa membantu menyelesaikan masalah Palestina, khususnya Masjid Al-Aqsha.
Namun langkah-langkah yang diambil perlu lebih strategis lagi. Misalnya, jelas Sukamta, Indonesia perlu mengambil inisiatif kepemimpinan di garda terdepan untuk menggalang semua kekuatan.
Baca: 8 Seruan Aliansi Indonesia Membela Masjid Al-Aqsha untuk Kemerdekaan Palestina
Semua retorika harus diwujudkan dalam langkah-langkah sistematis dan terstruktur untuk menyelesaikan masalah Masjid Al-Aqsha dan Palestina secara keseluruhan.
Paparnya panjang lebar, Pemerintah RI pun harus bisa memberi contoh kepada dunia internasional, baik melalui forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan forum OKI, agar lebih konkret melawan kedzaliman penjajah Israel ini secara komprehensif.
Tindakan boikot Israel seperti dulu pernah dilontarkan oleh Presiden Jokowi kata dia juga bisa jadi pertimbangan.
Baca: Indonesia-Arab Saudi Sepakat, Kemerdekaan Palestina Harus Terus Diperjuangkan
Negara-negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, juga perlu diwacanakan untuk kemungkinan memboikot Israel dengan menghitung nilai strategisnya, lebih merugikan atau menguntungkan demi kemerdekaan Palestina.
Desakan di Jordan agar memutus hubungan diplomatik dengan Israel cukup menarik, masih menurutnya.
“Bisa saja pemboikotan secara kompak akan membuat Israel jera dan mau mengikuti keputusan internasional seperti resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB,” tegas Sukamta, doktor jebolan Salford University, Manchester, Inggris ini.*