Hidayatullah.com– Baru-baru ini, Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah melaporkan situs Seword.com (Seword) ke Cyber Crime Bareskrim Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Ketua Bidang Infokomtel PP Pemuda Muhammadiyah, Siswanto Rawali, mengatakan, pihaknya meminta agar dua lembaga negara itu segera memblokir situs yang meresahkan tersebut.
Hal itu, terangnya, terlihat dalam konten-konten tulisan Seword yang kerap memproduksi hoax dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kevalidannya.
“Lebih bersifat tendensius, menyebar kebencian dan memancing provokasi bernuansa SARA,” ujar Siswanto kepada hidayatullah.com Jakarta melalui pesan elektronik baru-baru ini.
Baca: Ramainya Hoax Dinilai Karena Masyarakat Jengah dengan Pemberitaan Media
Siswanto menambahkan, ada dua pihak yang menjadi objek laporan, yakni pemilik situs Seword dan penulis opini yang terbukti bermuatan tendensius dan mengandung provokasi SARA.
“Kita tidak ingin jagad informasi komunikasi kita dipenuhi dengan hoax dan ujaran kebencian yang dipicu oleh berbagai kepentingan,” paparnya.
Ia mengungkapkan, bahwa langkah yang ditempuh organisasinya sebagai bentuk tanggung jawab moril kebangsaan.
Pelaporan ini, tambahnya, dimaksudkan sebagai pembelajaran semua pihak di negara hukum ini, agar setiap orang memiliki tanggung jawab atas ujarannya di media.
“Semoga setiap kita memiliki kesadaran untuk menciptakan keharmonisan berbangsa dan bernegara,” tutupnya. Diketahui pelaporan itu dilakukan pada Selasa (10/10/2017).
Diketahui, dalam situs berlambang kura-kura tersebut, tertulis satu nama yakni, Alifurrahman S Asyari dengan keterangan sebagai author atau pemilik. Seword disinyalir merupakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta lalu.
Sebelumnya, terkait pertanyaan apakah Seword media hoax, pihak situs itu telah membantahnya. Seword mengklaim bukan merupakan situs hoax. “Bukan. Bahkan Seword memiliki PT yang terdaftar secara resmi di Departemen Kehakiman. Juga Kami membayar pajak,” sebutnya menjawab pertanyaan dalam informasi Frequently Asked Question (FAQ) di website itu.
Kenapa berita di Seword cenderung memihak Jokowi? “Seword adalah media opini terbuka. Hanya butuh akal sehat dan kemampuan menulis. Jika tulisan opini para penulis Seword berkesan memihak Jokowi, Itu adalah konsekuensi logis dari berpikir sehat,” klaimnya menjawab.*