Hidayatullah.com– Wakil Ketua MPR RI yang juga politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid (HNW), menegaskan eratnya hubungan antara keislaman dan keindonesiaan.
Hubungan Islam-Indonesia sudah terjalin sejak lama, telah dicatat dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Inilah yang ia pesankan untuk tidak dilupakan khususnya oleh generasi muda saat ini.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa jasa para ulama terdahulu di Indonesia jangan sampai dihilangkan.
“Ya karena selain JasMerah (JAngan Sekali2 MELupakan SejaRAH), juga JasHijau(JANgan Sekali-kali HIlangkn JAsa Ulama),” ujar HNW dalam kicauannya di media sosial lewat akun terverifikasinya, kemarin, Jumat (13/10/2017) berdasarkan catatan Twitter.
Kicauan itu ia sampaikan menanggapi kicauan akun resmi ormas Muhammadiyah yang menandai (mention) akun HNW:
“@hnurwahid : Kader Muhammadiyah Harus Bisa Memahami Akar Sejarah Keislaman dan Keindonesiaan,” twit @akun muhammadiyah, Kamis (12/10/2017), sambil melampirkan tautan berita dari laman resmi Muhammadiyah berisi pernyataan HNW tersebut.
Penelusuran hidayatullah.com, Sabtu malam (14/10/2017), pernyataan HNW tersebut disampaikan pada Seminar dan Lokakarya Nasional (Semloknas) gelaran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS).
HNW diundang sebagai salah satu pemateri yang menjelaskan tentang 4 Pilar Kebangsaan di Kampus UMTAS, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (12/10/2017).
Sosialisasi 4 Pilar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa pilar atau tiang penyangga negara haruslah kuat dari goncangan-goncangan yang muncul. Keempat pilar itu terdiri dari Pilar Pancasila, Pilar Undang-Undang Dasar 1945, Pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pilar Bhinneka Tunggal Ika.
HNW dalam orasinya mengimbau agar generasi muda Indonesia bisa memahami sejarah Indonesia secara utuh, termasuk 4 pilar kebangsaan.
“IMM adalah generasi muda Indonesia dan sebagai mahasiswa Muhammadiyah mereka harus meyakini bahwa Indonesia adalah milik mereka.
Baca: Ketua MPR: Mosi Integral M Natsir Bukti Umat Islam Cinta NKRI
Mereka harus mengisi kemerdekaan Indonesia seperti yang dicontohkan oleh tokoh-tokoh besar Muhammadiyah, yaitu Ki Bagus Hadikusumo, Abdoel Kahar Moezakir, Kasman Singodimejo, dan lainnya,” jelas HNW kutip laman resmi tersebut.
Pemuda Muhammadiyah, lanjut HNW, harus memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tanpa melupakan sejarah.
“Generasi muda di masa kini orientasinya serba kekinian, serba yang akan datang, dan yang dulu dilupakan. Banyak generasi muda di masa kini yang tidak tahu mengenai sejarah Indonesia” ujarnya.
HNW berharap kader-kader muda Indonesia khususnya IMM bisa memahami akar sejarah keislaman, kemuhammadiyahan, dan keindonesiaan. Agar ke depan bisa menjadi bagian dari generasi yang tidak terbawa arus liberalisme, radikalisme, nihilisme, dan hedonisme.
“Kesemuanya itu tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang diwariskan oleh founding father dan founding mother Indonesia yang sebagian adalah tokoh-tokoh Muhammadiyah. Memahami 4 pilar kebangsaan itu sama dengan memahami Muhammadiyah,” pungkasnya.*