Hidayatullah.com– Ketua Badan Wakaf Indonesia Muhammad Nuh menyatakan, ada dua kata kunci yang harus dipegang oleh para pengelola wakaf agar tidak tamat mengarungi pesatnya perkembangan zaman.
“Dua kata kunci yang harus dimiliki para pengelola yaitu ada adaptasi dan inofasi. Siapa yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan zaman maka selesailah dia, dan siapa yang tidak mampu berinovasi, maka selesai pula lah dia,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Soft Launching Wakaf Investasi Selamanya (WIS) di Menara 165, Jakarta, Rabu (10/01/2018).
Nuh menambahkan, tantangan yang terberat bagi pengelola wakaf adalah dimana caranya bisa membaca perkembangan zaman saat ini. Serta, bisa beradaptasi dengan perubahan zaman dengan memiliki ciptaan inovasi-inovasi yang baru.
“Harus memiliki inovasi yang baru,” tegasnya.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika ini menyatakan, dalam dunia perwakafan, yang paling penting yaitu bisa menghadirkan value atau nilai-nilai.
“Tidak sekadar barangnya aja yang ada, akan tetapi barangnya ada dan nilainya terus naik. Hal itu tidak akan terjadi jika mampu melewati tantangan yang terberat dengan cara menggerakkan para nadzir -yang jumlahnya ribuan- bisa menjadi nadzir yang memiliki karya inovasi dan paham pada perkembangan zaman,” jelasnya.* Zulkarnain