Hidayatullah.com–Dalam dunia kerja, kaum difabel (disabilitas) masih dipandang sebelah mata meskipun mereka punya pendidikan dan keahlian. Hal itu membuat mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
Padahal ada berbagai posisi di perusahaan yang bisa ditempati, selayaknya karyawan normal. Tak harus berkarier di kantor, mereka juga bisa berkarier sendiri jika memiliki tekad kuat.
Minimnya lapangan pekerjaan bagi kaum difabel membuat sejumlah pihak prihatin.
Jawa Pos Institute of Pro Otonomi (JPIP), Pusat Studi dan Layanan Disablilitas (PSLD) Universitas Brawijaya dan Christoffel Blindenmission (CBM) memotori Konsorsium Ayo Inklusif untuk mengkampanyekan pemberdayaan ekonomi bagi kaum difabel muda.
Program ini dengan mengajak jurnalis (pewarta) mengunjungi perusahaan yang telah memperkerjakan tenaga kerja penyandang disabilitas.
Salah satu perusahaan yang dikunjungi adalah perusahaan sepatu PT. Young Tree yang berada di Sidoarjo. Sekitar 21 pekerja difabel bekerja di sana. Terdapat 19 pekerja tuna runggu dan 2 pekerja grahita.
Kwartiva Dona Oktaviana, HRD Manager perusahaan itu menyampaikan bahwa pekerja disabilitas diperhatikan dengan baik seperti halnya pekerja yang non-difabel .
“Sebenarnya dengan keterbatasan mereka, malah memiliki nilai plus saat sedang bekerja. Mereka lebih fokus dengan pekerjaan mereka dan tidak terganggu dengan yang lain. Melihat hal itu membuat saya semakin yakin, bahwa mereka juga punya hak untuk berkarir,” ungkapnya, Senin (12/02/2018).
Baca: Setelah Hina Wartawan Difabel, Donald Trump Cerca Muslim
Dona juga menambahkan, bahwa kebijakan perusahaan sampai saat ini masih menerima pekerja difabel. Mereka juga siap melatih berbagai keahlian yang sesuai dengan kemampuan mereka untuk ditempatkan di pos-pos yang cocok dengan mereka.
Salah satu pekerja penyandang disabilitas Shofiyatul Muniroh, 30, menuturkan, meski baru 2 tahun bekerja ia mengaku senang mendapat pekerjaan meskipun sebagai penyandang disabilitas. Pasalnya ia yang juga sebagai tulang punggung keluarga bisa menafkahi keluarganya.
Shofiyah, dibantu penerjemah isyarat, ia berharap teman-temannya penyandang difabel bisa diterima di berbagai perusahaan untuk bekerja seperti dirinya. Karena banyak dari mereka yang juga memiliki keluarga dan tanggung jawab.*/Sirajuddin Muslim