Hidayatullah.com–Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi destinasi wisata halal terbesar dunia. Namun, sampai saat ini pengelolaan yang belum maksimal membuat destinasi tersebut tidak dikelola dengan baik.
Salah satu faktor yang menyebabkan pengelolan tidak maksimal adalah minimnya sumber daya yang belum memahami benar mengenai wisata halal.
“Sumber destinasi wisata halal banyak tetapi manajemenya belum berjalan dan ini pekerjaan rumah bagi kita semua,” kata Fouder & Chairman Indonesia Islamic Travel Communication Forum (IITCF), H. Priyadi Abadi kepada wartawan dalam diskusi bertajuk ‘Mengangkat Potensi Wisata Muslim di Nusantara dan Mancanegara’ di Muamalat Tower, Lantai 19 ,Jl Prof Dr Satrio, Setia Budi, Jakarta Selatan Rabu petang (30/05/2018).
Selain itu, sambungnya, para pelaku industri wisata, dalam hal ini adalah pengusaha travel berbasis muslim harus mulai mengkampanyekan ke wisatawan lokal dan mancanegara bahwa Indonesia tidak kalah dengan negara lain dalam hal destinasi wisata halal.
Guna mengakomodir hal tersebut , sejak tahun 2017 lalu IITCF telah menggagas Konsorsium bernama “Muslim Holiday Konsorsium” . Salah satu tujuannya adalah mengkampanyekan destinasi wisata halal melalui travel travel muslim yang ada di tanah air.
“Dengan begitu kita bisa bekerja bersama untuk meningkatkan destinasi wisata halal ,”ujar Priyayi seraya mengatakan sampai kini anggota yang sudah tergabung di Muslim Holiday Konsorsium telah mencapai 20 perusahaan tour dan travel.
Sementara itu, Priyayi juga mengatakan bahwa jangan sampai peringkat Indonesia terus dibawah Malaysia dalam hal wisata halal. Katanya ini mengacu pada Muslim Travel Index (GMTI) yang dirilis April lalu.
Menurutnya Indonesia sebagai negara mayoritas penduduknya Muslim harus lebih maju dibanding dengan negara lain, “Jangan sampai malah justru tertinggal. Bahkan, Indonesia sangat berpotensi menjadi kiblat wisata halal dunia,” pungkasnya.
Priyadi juga menjelaskan IITCF memiliki dua agenda besar yang concern pada edukasi, berbagi dan bersinergi antar sesama travel muslim, khususnya dalam menggarap wisata muslim. Begitu juga rutin mengadakan pelatihan wisata muslim (edutrip) di dalam maupun luar negeri. Edutrip tersebut diikuti oleh para pemilik travel muslim, tour leader maupun tour planner.
Selain Priyayi Abadi, hadir dalam acara tersebut perwakilan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, pelaku industri wisata di Indonesia, serta puluhan pengusaha tur dan travel muslim dari beberapa wilayah seperti Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Utara.*