Hidayatullah.com-Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengecam pengesahan Undang-Undang (UU) “Negara Bangsa Yahudi” (“the Jewish Nation-State” Law) oleh Parlemen Israel pada Kamis, 19 Juli yang lalu.
Kemlu RI menilai UU ini dapat mengancam penyelesaian konflik -yang sebenarnya adalah penjajahan Israel atas Palestina, Red.
“Pengesahan UU ini menafikan hak-hak warga negara Israel keturunan Palestina dan mengancam penyelesaian konflik berdasarkan two-State solution,” menurut Kemlu RI dalam akun resmi Twitternya yang telah hidayatullah.com konfirmasi ke Jubir Kemenlu Arrmanatha Nasir, Rabu (25/07/2018).
Selain Indonesia, para pemimpin dunia juga mengutuk Parleman ‘Israel’ karena mengesahkan UU yang menetapkan Israel sebagai “Negara Bangsa Yahudi” dan mengucilkan status bangsa Arab dan Palestina.
Baca: Dunia Mengecam UU “Negara Yahudi” yang Kucilkan Warga Palestina
“Semua rancangan undang-undang yang ‘Israel’ berusaha berlakukan secara paksa, batal dan takkan memberi keabsahan buat pendudukan ‘Israel’,” kata Liga Arab dikutip Xinhua.
Undang-Undang “Negara Bangsa Yahudi” yang disahkan pada Rabu malam (18/07/2018) isinya menyatakan “Israel” adalah “tanah air bangsa Yahudi yang bersejarah” sehingga mereka punya hak eksklusif menentukan nasib sendiri di dalamnya.* Andi