Hidayatullah.com– Dewi Handayani, Muslimah berusia 23 tahun, mengakui sebagai perekam video dugaan bantuan berkedok misi agama tertentu. Dewi telah diperiksa kepolisian terkait viral-nya video tersebut di media sosial.
Dewi, mahasiswi STIKES Yarsi Mataram, yang sebentar lagi akan diwisuda itu, mengakui, video tersebut direkam saat kegiatan trauma healing berlangsung di kampungnya di Dusun Onggong Lauk, Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Jumat (24/08/2018) lalu.
Dewi merekam lantaran penasaran dengan tata cara trauma healing yang relawan lakukan kepada para korban gempa bumi.
Baca: MUI NTB: Usut Dugaan Bantuan Berkedok Misi Agama Tertentu
“Saya heran dan bertanya-tanya karena trauma healing itu menggunakan cara percik-percik air kepada warga. Lalu saya rekam dan lempar ke grup WhatsApp kampus mempertanyakan hal itu,” ujarnya kepada tim investigasi Forum Arimatea, di kantor MUI NTB, Kota Mataram, Kamis (30/8/2018) kemarin.
Yang membuatnya lebih kaget lagi karena beberapa jam setelah merekam, videonya mendadak viral di media sosial, terutama di akun sosial media Facebook.
“Padahal, saya tidak pernah lempar ke Facebook. Hanya di grup WA (WhatsApp) kampus. Itu pun saya hanya mempertanyakan tata cara dari relawan itu memberikan trauma healing,” kata Dewi.
Baca: Polda NTB Periksa Perekam Video Dugaan Bantuan Berkedok Misi Agama Tertentu
Tak hanya itu, sejumlah orang yang mengaku sebagai aparat akhir-akhir ini banyak yang berkunjung ke kediamannya dan mengorek informasi dari Dewi perihal video itu.
“Saya selalu katakan bahwa saya tidak ada maksud menyebarkan ujaran kebencian,” terang Dewi, ia juga tidak tahu kalau itu diduga bantuan berkedok misi agama tertentu.
“Saya hanya bertanya dari sisi trauma healing-nya,” terang Dewi, yang rumahnya di Lombok Utara, juga rata dengan tanah akibat gempa bumi berkekuatan 7.0 skala richter yang terjadi pada Ahad (05/08/2018) lalu.* Irfan Abdul Gani/INA
Baca: Ormas Islam NTB Dampingi Perekam Video Dugaan Penyebar Misi Berkedok Bantuan