Hidayatullah.com– Tim Aksi Siaga Kemanusiaan (TASK) Hidayatullah yang menjadi lembaga induk dalam aksi kemanusiaan yang terdiri dari Laznas BMH, SAR Hidayatullah, Islamic Medical Service (IMS), terus bergerak memberikan pelayanan untuk korban dan para pengungsi musibah gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah.
“Alhamdulillah, berkat kepercayaan masyarakat, kaum Muslimin, muzakki, donatur dari Laznas BMH dan para simpatisan SAR Hidayatullah, TASK Hidayatullah mampu bergerak dengan tiga kegiatan utama, yakni evakuasi, distribusi bantuan, hingga layanan medis ke para korban musibah di Palu, Sigi, dan Donggala,” terang Dankorlap TASK Hidayatullah Peduli Palu, Ahmad Hamim di Palu, Rabu (10/10/2018).
Sumber data SAR Hidayatullah menyebutkan, sejak masa tanggap darurat telah berhasil membantu evakuasi korban tsunami dan gempa bumi sebanyak 240 jenazah, baik yang bersama tim SAR gabungan maupun khusus SAR Hidayatullah.
Baca: H+7, SAR Hidayatullah Temukan 53 Mayat, Mayoritas Tak Teridentifikasi
Sementara itu, Laznas BMH hingga hari ini telah mendistribusikan bantuan berupa logistik dan pakaian ke berbagai titik di Donggala, Sigi, dan Palu untuk sebanyak 3.000 warga pengungsi.
“Bahkan kemarin (09/10/2018) BMH berhasil menembus Desa Pomolulu yang berada di Donggala, yang selain lokasinya jauh serta agak terisolir, juga mesti melintasi pegunungan yang banyak belum beraspal dengan kondisi jalan penuh lubang. Alhamdulillah berhasil ditembus setelah 4 jam lebih perjalanan,” terang Korlap Laznas BMH untuk distribusi di Palu, Syamsuddin.
Baca: Tanggap Darurat Akan Berakhir, BMH Koordinatori Pendistribusian Bantuan
Pada saat bersamaan, IMS pada 9 Oktober 2018 terus melakukan aksi layanan medis, tepatnya di Desa Bora dan Pomwewe Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.
“Tidak kurang dari 80 pasien berhasil dibantu yang rata-rata menderita hipertensi hermatitis (gata-gatal), maag, dan ISPA,” jelas relawan bidang medis di IMS, Awaluddin.
Selanjutnya, tim relawan SAR Hidayatullah dan Laznas BMH, dalam tiga hari terakhir ini fokus untuk operasi loading barang berupa logistik dan pakaian layak di Pelabuhan Pantoloan. Pada saat yang sama, distribusi terus dijalankan, termasuk melayani para pengungsi yang datang ke Posko Utama yang sampai hari ini telah melayani lebih dari 500 warga pengungsi. Demikian pula dengan IMS, akan kembali beraksi memberikan layanan medis ke beberapa titik di pengungsian.
Baca: Pelayanan Medis, Relawan Dokter IMS Jangkau Lokasi Tersulit di Palu
Hingga kemarin, data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban jiwa akibat gempa-tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng) per tanggal 9 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB sebanyak 2.010 orang meninggal dunia. Dengan rincian di Kota Palu 1.601 orang, Donggala ada 171 orang, Sigi 222 orang, Parigi Moutong 15 orang, Pasangkayu,Sulawesi Barat 1 orang
“Korban dimakamkan 2.010 jenazah,
yaitu pemakaman massal 934 jenazah, pemakaman keluarga 1.076 jenazah,” kata BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis resmi BNPB kepada hidayatullah.com, Selasa (09/10/2018).
Sementara korban luka berjumlah 10.679 orang dimana 2.549 luka berat dan 8.130 luka ringan. Untuk korban hilang ada 671 orang.
Pengungsi ada 82.775 jiwa dimana 74.044 jiwa di 112 titik di Sulteng dan 8.731 jiwa di luar Sulteng.
Rumah rusak ada 67.310 unit. Fasilitas peribadatan 99 unit. Fasilitas kesehatan 20 unit, 1 rumah sakit , 10 puskesmas ,4 puskesmas pembantu, dan 5 poskesdes.*
Berita gempa dan tsunami Palu bekerjasama dengan Dompet Dakwah Media