Hidayatullah.com– Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menginjakkan kaki di Merauke, Papua, di hari kedua kampanye terbuka Pemilu 2019, Senin (25/03/2019). Capres pasangan cawapres Sandiaga Uno ini disambut Tarian Suku Malind Anim.
Masyarakat adat Merauke antusias menyambut kedatangan sang capres di Bandara Mopah Merauke. Begitu pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi mendarat, Prabowo disambut massa di pinggir lapangan terbang.
’Prabowo.. Prabowo, Prabowo Presiden hidup Prabowo,” teriak para pendukung mantan Danjen Kopassus itu.
Prabowo berkampanye di Lapangan Mandala, Merauke, didampingi Ketua DPD Gerindra Papua Yanni, Ketua DPD PAN Papua Abock Busup yang juga Bupati Kabupaten Yahukimo.
Baca: Kampanye Perdana 02: Diawali Doa, ‘Disambut’ Bendera Golkar
Sejumlah penari dari Suku Malind Anim menyambut Prabowo dengan tarian dan nyanyian khas Papua di pintu masuk ruangan VVIP bandara. Terlihat mantan Bupati Merauke dua periode, John Gluba Gebze menyambut Prabowo. Keduanya bersalaman dan berpelukan lalu menuju Lapangan Mandala.
Sebagai tanda ucapan selamat datang, tokoh masyarakat adat Malind Anim memasangkan topi adat kepada Prabowo. Sambutan sarat makna oleh masyarakat adat ini menjadi tanda rasa hormat kepada Prabowo. Apalagi, Prabowo menjadikan Merauke sebagai prioritas kampanye ketiga setelah Manado dan Makassar.
Ribuan pendukung Prabowo telah menunggu sang capres sejak pagi hari di Lapangan Mandala. ‘’Panas terik tetapi tak ada seorang pun yang beranjak dari lapangan,’’ ujar Hidayah, warga Merauke yang mengikuti kampanye terbuka itu.
Baca: Cucu KH Ahmad Dahlan: ‘Prabowo-Sandi, Tolong Gandeng Muhammadiyah Erat-erat’
Kritik Elite Jakarta
Dalam kampanye, Prabowo menyoroti perilaku sebagian elite di Jakarta. Inilah salah satu yang terus menjadi sorotan Prabowo. Dari Merauke, Prabowo mengatakan dirinya bersama Sandiaga Uno maju sebagai pasangan capres dan cawapres karena melihat ada ketidakadilan terhadap rakyat di Indonesia.
“Saya melihat elite di Jakarta telah gagal mengurus bangsa ini. Mereka hanya memikirkan dirinya dan orang yang dekat dengan mereka,” ujarnya kutip INI-Net.
Prabowo menegaskan, tujuan utama ia maju dalam Pilpres 2019 demi memperbaiki kehidupan rakyat Indonesia. Kondisi masyarakat semakin terhimpit beberapa tahun belakangan, sehingga, dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dan berpihak terhadap rakyat.
Baca: Prabowo Setop Pidato Kampanye saat Azan Berkumandang di Manado
Prabow mengungkapkan, masih banyak ketidakadilan dan ketimpangan yang terjadi di Indonesia. Misalnya, kekayaan alam yang melimpah ruah, namun seakan tak cukup untuk mensejahterakan rakyat.
“Ini tidak benar. Tidak baik dan tidak mungkin membawa kesejahteraan pada rakyat. Saya tidak ingin mencari kesalahan orang lain. Saya tidak ingin basa-basi, yang benar tentu saya bilang benar, yang salah ya salah,” tegasnya.
Menurutnya, semua itu terjadi disebabkan sudah terlalu lama elite di Jakarta memikirkan kekayaan hanya untuk diri pribadi dan keluarga, tanpa peduli dengan rakyat yang jauh. “Karena itu, saya memilih kampanye yang jauh (di Merauke),” terang Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini.
Prabowo kampanye di Merauke setelah Manado (Sulawesi Utara) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Kedatangannya disambut warga dengan Tarian Gatsi dari suku Malind Anim.
Baca: Pamer Video “Keberhasilan” Jokowi di UIN, Ngabalin Diusir Mahasiswa
Sama seperti di Makassar, Prabowo mengenakan pakaian warna coklat muda. Sebelum menari, warga melilitkan pucuk daun padi muda di kedua lengannya. Prabowo terlihat ikut menari mengikuti gerakan warga yang menyambutnya sembari tertawa.
Tarian Gatsi merupakan tarian khas suku Malind Anim yang menggambarkan bahwa suku tersebut selalu patuh pada budaya. Tarian ini kerap ditampilkan pada acara adat dan festival. Akan tetapi, Senin ini di Merauke, Tari Gatsi ditampilkan sebagai tarian penyambutan atas kedatangan Prabowo di Lapangan Mandala.*