Hidayatullah.com– Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa dalam hal pendidikan jangan bangga dengan melihat masa lalu. Tapi memandangnya jauh ke depan. Sebab, terangnya, pendidikan beda dengan museum.
“Beda antara sekolah dan museum, museum melihat masa lalu dan ke belakang. Itu museum. Tetapi universitas melihatnya selalu ke depan,” ujarnya dalam ceramahnya di Pondok Modern Darussalam Gontor, Kamis (03/10/2019), untuk peresmian Gedung CIE Unida, Ponorogo, Jawa Timur.
Ia pun meminta pengelola pendidikan agar tidak membanggakan masa lalu, tapi lebih mengutamakan menatap masa depan.
“Jika pendidikan membanggakan masa lalu, pendidikan itu tak lebih dari museum. Kita saat ini untuk melihat 20 tahun ke depan. Itulah harapan saya, agar Gontor bisa beramal jariyah,” ujarnya pada acara yang disiarkan secara live itu.
JK mengatakan, abad ini abad penuh perubahan. “Saya katakan, Pondok Modern itu sangat berkembang, sangat dinamis. Modern tahun 1920 berbeda tahun 1990.”
Hari ini, kata JK, modern jauh berkembang dan ekonomi bangsa Indonesia berkembang sangat luas.
“Kalau dulu transaksi sebatas propinsi, sekarang, di rumah orang bisa berdagang ke seluruh dunia. Apalagi kehidupan di kota. Kalau dulu mau makan enak, istri kita harus pintar masak. Kalau sekarang, istri kita harus pinter nelepon untuk menerima makanan dari luar,” ungkapnya.
JK mengungkapkan, setiap kali ia datang ke Gontor, tiap kali ia selalu melihat ada kemajuan.
“Tahun 50-an Pondok Modern Gontor harus berbahasa Inggris. Hari ini, bahasa mudah diterjemahkan melalui internet. Semua modernisasi harus dimanfaatkan,” ungkapnya.*