Hidayatullah.com– Ratusan jamaah Masjid Jami Kebon Jeruk di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, DKI Jakarta, yang diisolasi di masjid itu, diusulkan agar dipindahkan ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran.
Usulan itu disampaikan Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi pada Sabtu (28/03/2020).
“Kami usulkan juga agar 183 orang ini dipindahkan ke Wisma Atlet Kemayoran dan ditempatkan di lokasi ODP (orang dalam pemantauan) yang terpisah dari orang yang telah dinyatakan positif,” ujar Wali Kota di Jakarta kutip Antaranews.com malam ini.
Baca: Ijtima Jamaah Tabligh Asia di Gowa Dibatalkan, Peserta Dikarantina Terpisah
Diketahui, para jamaah itu dikarantina di Masjid Jami Kebon Jeruk sejak Kamis (26/03/2020) sampai dua pekan mendatang alias selama 14 hari.
Dalam masa diisolasi itu, para jamaah tersebut tak diperbolehkan keluar dari kompleks masjid yang telah dijaga aparat gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP.
Para jamaah itu menjalani karantina di masjid sebab ditemukan 3 orang jamaah positif terinfeksi virus corona jenis baru (Covid-19).
Wali Kota mengatakan, usulan agar mereka dipindahkan ke RS Darurat itu disampaikan ke Tim Gugus Tugas Covid-19 Tingkat Provinsi DKI Jakarta.
Menurutnya, total saat ini terdapat sebanyak 183 jamaah Masjid Jami Kebon Jeruk berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
Demi meminimalisir penyebaran Covid-19, area dalam dan luar masjid jami itu rutin disemprotkan disinfektan setiap hari.
Sedangkan untuk kebutuhan makanan para jamaah, kata Wali Kota setiap harj akan disuplai dari Suku Dinas Sosial Jakbar.
Baca: Wabah Corona Hampiri Pertemuan Jamaah Tabligh di Petaling Jaya, Masjid Ditutup
Wali Kota pun mengimbau para jamaah itu supaya mengikuti prosedur yang diberikan, khususnya dalam menjaga kesehatan dan kebersihan.
“Mereka harus sering ikuti protokol kesehatan, di antaranya sering cuci tangan dengan sabun dan atau pakai penyanitasi tangan, jaga jarak aman satu dengan yang lainnya serta tidak bersalaman atau bersentuhan,” sebut Wali Kota.
Sedangkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meminta Pemprov DKI Jakarta terus memantau kondisi para jamaah tersebut.
“Pemerintah daerah harus selalu mendampingi,” kata Yurianto di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (28/03/2020).
Achmad Yurianto menilai, jamaah yang dinyatakan sehat setelah hasil tes cepat (rapid test) dinyatakan negatif belum tentu tak tertular Covid-19.
Sehingga, ia memberi saran dilakukan uji cepat kedua demi memastikan kondisi lebih dari 190 jamaah di masjid itu benar-benar sehat.
Baca: BNPB Imbau WNI Jamaah Tabligh Akbar Petaling Malaysia Memeriksakan Diri
Sebelumnya diberitakan bahwa terdapat 300 orang jamaah yang diisolasi di masjid tersebut. Sebanyak 73 orang di antaranya adalah warga negara asing (WNA).
Saat Suku Dinas Kesehatan Jakbar melakukan tes cepat (rapid test) Covid-19 terhadap para jamaah masjid itu. Hasilnya menunjukkan 3 orang terduga terpapar Covid-19.
“Karena dari hasil tes kemarin ada tiga jamaah yang terduga (suspect), maka sekarang jamaah yang ada di sana kita isolasi selama 14 hari,” sebut Camat Tamansari, Risan Mustar di Jakarta, Jumat (27/03/2020).
Camat menyebut bahwa semua jamaah, termasuk 73 WNA itu dalam kondisi bugar.
Tiga WNI yang terduga terpapar Covid-19 itu diisolasi dan dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Tiga orang itu terdiri dari seorang warga Sumatera Utara dan dua orang asal Aceh.*